Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Lampulo mengajak masyarakat di Provinsi Aceh menjaga kelestarian sumber daya perikanan.
"Sumber daya perikanan merupakan kekayaan hayati yang harus terus dijaga. Kerusakan sumber daya ini tentu akan merugikan kita semua," kata Kepala Pangkalan PSDKP Lampulo Sahono Budianto di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan tersebut disampaikan Sahono Budianto berkaitan dengan peringatan Hari Ikan Nasional. Hari Ikan Nasional diperingati setiap 21 November.
Menurut dia, menjaga kelestarian sumber daya perikanan dapat dilakukan dengan tidak melakukan penangkapan ikan menggunakan alat tangkap merusak. Seperti menggunakan pukat harimau, bom, dan lainnya.
Ia mengatakan perikanan merupakan sumber protein. Terjaganya kelestarian sumber daya perikanan tersebut akan menjaga sumber protein masyarakat yang aman dikonsumsi.
"Kalau sumber daya perikanannya rusak, tentu masyarakat kesulitan mendapatkan ikan. Apalagi kerusakannya karena penangkapan ikan menggunakan bom, sehingga tidak aman dikonsumsi," katanya.
Pangkalan PSDKP Lampulo, kata Sahono, merupakan lembaga pengawasan perikanan dan kelautan di bawah naungan KKP RI akan terus menjaga dan mengawasi sumber daya perikanan, sehingga kekayaan alam tersebut akan terus lestarikan.
"Kami sebagai pelaksana teknis terus meningkatkan pengawasan guna mencegah penangkapan ikan secara ilegal dan merusak atau tidak ramah lingkungan," kata Sahono Budianto.
Pangkalan PSDKP Lampulo berkantor di Kota Banda Aceh. Wilayah tugasnya, meliputi perairan Samudra Hindia mulai dari perairan barat Kota Banda Aceh hingga ke Provinsi Bengkulu.
Penugasan tersebut diperkuat dengan satuan pengawas di Bengkulu, Sumatera Barat, Sibolga, serta beberapa wilayah di pesisir barat selatan Provinsi Aceh.
Baca juga: Nelayan Aceh pantang melaut tiap hari Jumat, ini sebabnya
KKP ajak masyarakat lestarikan sumber daya perikanan
Rabu, 22 November 2023 7:25 WIB