Meulaboh (ANTARA Aceh) - Sebanyak 60 akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mengikuti workshop penulisan karya ilmiah yang diselenggarakan kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN-TDM) Aceh Barat, Provinsi Aceh.
"Jika perguruan tinggi tidak mengeluarkan karya tulis hasil riset, berarti tidak ada kontribusi perguruan tinggi tersebut dalam ilmu pengetahuan," kata Ketua STAIN-TDM Dr Syamsuar, MAg di Meulaboh, Senin.
Acara yang berlangsung di Aula kampus STAIN tersebut mengangkat tema "Mengasah Naluri Akademisi Berbasis Riset" dengan menghadirkan dewan juri peneliti senior dari IAIN Purwakarta seperti Dr Purwanto, M.Pd dan Dr Anton Widyanto, MA, Dr Kamauzzaman Bustamam Ahmad, M.Sh dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Dijelaskan, kegiatan demikian perlu dilakukan agar dosen sebagai akademisi perguruan tinggi mampu menuliskan karya ilmiah dan mampu bersaing setidaknya ditingkat PTKIN maupun secara nasional.
Selain itu dijelaskan, peneliti harus selalu menulis untuk mengasah kemampuan yang ada serta memperbaharui ilmu yang sudah dimiliki dengan tetap menggunakan khazanah penelitian masalalu.
"Semua peneliti wajib menggunakan khazanah penelitian masalalu yaitu Al-Quran dan Hadits. Kami berharap semua peserta bisa meningkatkan kualitas penelitian dengan semangat dan berpegang kepada Alquran," sebutnya.
Sementara itu ketua panitia pelaksana Dian Ayuningtias, M.Pd mengatakan, acara tersebut merupakan salah satu program dari pusat penelitian dan pengabdian masyarakat (P3M) yang nantinya menjadi patokan awal untuk penulisan jurnal STAIN.
Selain itu, dalam pemilihan pemateri pihaknya melihat dari segi kapasitas dalam penelitian karya ilmiah agar para peserta yang mengikuti workshop tersebut dapat menularkan kemampuannya tersebut kepada yang lain.
"Mereka yang sudah punya karya bisa menularkan ilmunya kepada kita semua," katanya menambahkan.