Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Afriansyah Noor mengajak mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) untuk memperkuat literasi digital guna menciptakan peluang kerja.
"Era digitalisasi yang terjadi sekarang ini telah memberi pengaruh besar terhadap dunia pendidikan. Di mana kondisi ini menuntut anak-anak Indonesia untuk betul-betul memahami dunia digitalisasi," kata Wamenaker di Darussalam, Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela mengisi Kuliah Umum dalam rangka Career Expo dengan tema "Tantangan dan Peluang Dunia Kerja dalam Menyongsong Masa Depan" di Gedung AAC Dayan Dawood.
Ia menjelaskan pandemi COVID-19 telah mengajarkan kepada kita semua untuk mampu beradaptasi dengan individu kita sendiri. Bagaimana ketika itu khususnya mahasiswa merasakan kuliah secara online dan tidak bertemu teman kuliah.
Menurut dia saat ini digitalisasi telah mengubah paradigma zaman, sehingga para pelaku dunia pendidikan baik itu mahasiswa, Rektor maupun dosen di kampus untuk segera memperkuat pemahamannya terhadap digitalisasi.
"Dengan digitalisasi maka peluang kerja itu tercipta, sehingga pola inovasinya adalah kita mengubah pola skill kita yang diminta teknologi digitalisasi," katanya.
Afriansyah menyebutkan salah satu tugas Kementerian Ketenagakerjaan adalah fokus pada revitalisasi pendidikan vokasi dan kompetensi.
"Kami merupakan lembaga kementerian yang mengurus kompetensi, skill sehingga harus berkolaborasi dengan dunia pendidikan," katanya.
Rektor USK Prof Marwan mengatakan apa yang disampaikan tersebut sejalan dengan visi USK. Di mana kampus tersebut berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang siap terjun ke dunia wirausaha.
Berdasarkan hasil tracer study terakhir menunjukkan sebanyak tujuh persen lulusan USK telah memilih menjadi wirausaha dan angka tersebut akan terus bertambah dan USK telah menargetkan 20 persen lulusan siap terjun ke dunia wirausaha.
"Kami berupaya mengubah mindset bahwa mencari kerja bukanlah satu-satunya tujuan akhir dari dunia pendidikan. USK berupaya mengubah pola pikir mahasiswanya, dari pola pikir mencari pekerjaan menjadi pencipta lapangan kerja," kata Rektor.
Baca juga: Menkop dan Rektor USK lepas ekspor 1,2 ton minyak nilam dan pala ke Prancis