Selama tahun 2023, BPS Aceh menyebut, kunjungan wisman ke Tanah Rencong itu memang didominasi oleh warga negeri Jiran.
Tercatat, pada Januari sebanyak 1.157 orang turis Malaysia, kemudian Februari sebanyak 1.703 orang, Maret sebanyak 1.588 orang, April sebanyak 886 orang, dan pada Mei mencapai 2.017 orang.
Selanjutnya pada Juni sebanyak 1.701 orang turis Malaysia, Juli sebanyak 1.866 orang, Agustus mencapai 2.592 orang, September sebanyak 2.104 orang warga Malaysia, Oktober 1.468 orang, November 2.137 orang dan Desember 2.870 orang sehingga total turis Malaysia ke Aceh mencapai 22.089 orang.
Di sisi lain, BPS juga mencatat penumpang penerbangan internasional di Aceh pada Desember 2023 mencapai 10.672 orang. Namun, angka ini mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 13.533 orang.
Sedangkan untuk penerbangan domestik sebanyak 41.553 orang. Angka tersebut juga mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 51.839 orang.
“Masih berkaitan dengan kunjungan wisatawan yaitu tingkat penghunian kamar hotel berbintang di Aceh, pada Desember 2023 sebesar 35,97 persen atau mengalami penurunan sebesar 3,35 poin dibanding November 2023 sebesar 39,32 persen,” katanya.
Secara total, kunjungan wisatawan asing ke Aceh selama 2023 mencapai 29.848 orang. Wisman paling banyak berkunjung ke Kota Banda Aceh dan Kota Sabang.
Sebelumnya, Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution mengatakan peningkatan kunjungan turis asing ke Tanah Rencong itu mulai terlihat setelah pemerintah Indonesia membuka rute penerbangan internasional langsung dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar pada akhir 2022.
“Paling dominan (wisman) ke Banda Aceh dan Sabang. Wisatawan kebanyakan dari Malaysia, karena wisata Islami dan dekat (antara-Aceh dan Malaysia),” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan beri pendampingan tiga desa wisata