Moderasi beragama harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan akademik dan masyarakat. Di mana implementasi moderasi beragama harus terlihat dalam praktek nyata, termasuk dalam pengajaran dan interaksi sosial,” katanya.
Kepala Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Saifuddin A. Rasyid mengatakan workshop tersebut juga bertujuan menyusun sebuah buku panduan moderasi beragama yang dapat menjadi pedoman bagi para dosen dalam mengintegrasikan materi tersebut dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
Pihaknya berharap dengan penulisan buku tersebut dapat menginspirasi program peningkatan literasi moderasi beragama bagi mahasiswa Program Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Baca: Polresta Banda Aceh jalin kerja sama kamtibmas dengan USK dan UIN Ar-Raniry
Ia menambahkan kehadiran buku tersebut juga dapat menginspirasi program pengabdian kepada masyarakat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terkait dengan penguatan moderasi beragama, sejalan dengan Peraturan Presiden tahun 2023 tentang penguatan moderasi beragama bagi masyarakat Indonesia.
Adapun pemateri dalam workshop tersebut di antaranya Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Republik Indonesia (2014–2019) yang juga tim ahli Pokja Moderasi Beragama, Dr Iklilah Muzayyanah Dini Fajriyah dari Pokja Penguatan Moderasi Beragama Pusat, Muazzinah dan Dr Mawardi.
Baca: UIN Ar-Raniry luluskan 1.635 wisudawan