Banda Aceh (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh mencatat jamaah calon haji tertua asal Aceh pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi berangkat ke Tanah Suci pada usia 96 tahun, yaitu Abu Bakar Bin Mureh asal Desa Tuha, Kecamatan Tringgadeng, Kabupaten Pidie Jaya.
Abu Bakar tergabung dalam kelompok terbang (kloter) enam yang berasal dari Pidie Jaya, Pidie, Banda Aceh dan Aceh Besar. Ia berangkat haji bersama sang istri Aminah Cut Ahmad yang berusia 84 tahun.
“Semoga kami sehat selama di Tanah Suci,” kata Abu Bakar Mureh di Asrama Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Senin.
Baca juga: Kloter pertama jamaah haji Aceh terima dana wakaf Baitul Asyi, begini jumlahnya
Usia Abu Bakar Bin Mureh hampir genap satu abad. Namun, kondisi fisik masih sangat bugar. Selama di pemondokan Asrama Haji Embarkasi Aceh, Abu Bakar bisa beraktivitas dengan baik, tanpa perlu kursi roda.
Ia bersama sang istri mendaftar haji pada 2018. Keduanya mendapat kebijakan prioritas lanjut usia (lansia) dari pemerintah, sehingga dapat diberangkatkan memenuhi panggilan Allah SWT pada 2024.
Abu Bakar berprofesi sebagai petani di Pidie Jaya. Menurutnya, biaya pendaftaran haji tersebut merupakan hasil menabung selama sekitar 15 tahun.
“Daftar haji tahun 2018 pada bulan Desember. Terkejut dan lega saat tahu bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini, perasaan kami senang,” ujarnya.
Baca juga: Jamaah haji asal Bireuen dalam kloter dua Aceh diberangkatkan ke Tanah Suci
Abu Bakar dan Aminah memiliki empat orang anak, dua laki-laki dan perempuan. Dari empat anak, keduanya dianugerahi sebanyak 16 orang cucu. Selama di Tanah Suci, ia ingin memanjatkan doa untuk para anak, cucu, dan keluarganya.
“Meski sudah tua, saya tetap semangat menunaikan ibadah haji ini,” ujarnya.
Menabung 15 tahun, jamaah haji tertua Aceh berangkat di usia 96 tahun
Senin, 3 Juni 2024 18:34 WIB