Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat meluncurkan gerakan intervensi serentak untuk mencegah stunting sebagai langkah konkret untuk menyatukan berbagai upaya dalam mengatasi masalah stunting di daerah, dipusatkan Puskesmas Meureubo, kabupaten setempat.
“Gerakan ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting,” kata Penjabat Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi di Meulaboh, Rabu.
Dia mengatakan gerakan ini juga menindaklanjuti surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting.
Menurutnya, gerakan ini mencakup berbagai program dan kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi anak, serta memberikan dukungan langsung kepada keluarga yang membutuhkan.
Berdasarkan data dari aplikasi Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) yang dilakukan pengukuran pada bulan April tahun 2024, balita stunting di Kabupaten Aceh Barat tercatat berjumlah 122 orang.
Hal ini tentunya membutuhkan perhatian khusus dari seluruh elemen masyarakat, termasuk jajaran forkopimda, OPD terkait, para tenaga kesehatan, dan seluruh elemen masyarakat dalam melakukan berbagai bentuk intervensi guna terus menurunkan angka stunting tersebut.
Selain itu, kata Mahdi, pemerintah daerah perlu mendorong percepatan penurunan stunting melalui gerakan posyandu terintegrasi, sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 tahun 2011 tentang pengintegrasian layanan sosial dasar di pos pelayanan terpadu.
"Pengintegrasian layanan sosial dasar di posyandu adalah upaya untuk mengolaborasikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat, meliputi perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga, dan kesejahteraan sosial,” kata Mahdi menambahkan.
Dikatanya, dalam mendukung implementasi program ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Kesehatan telah meluncurkan program inovasi "Gerak Padu Merdeka" (Gerakan Aktifkan Posyandu untuk Mewujudkan Generasi Emas Desa Kita).
Gerakan ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta melahirkan generasi emas Aceh Barat yang mampu berperan dalam mewujudkan kemajuan daerah ke depan, demikian Mahdi Efendi.
Baca juga: Pemkot Lhokseumawe adopsi aplikasi Simpati dan Sindang, wujudkan smart city