Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) daerah setempat menyatakan telah menyalurkan sebanyak 277.500 liter air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Kecamatan Lhoknga dan sebagian Kecamatan Peukan Bada sejak 7 sampai 10 Juli 2024.
"Pemkab Aceh Besar melalui BPBD Aceh Besar berkolaborasi dengan beberapa instansi terkait untuk mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil di Lhoknga, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan di sela-sela Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto meninjau langsung Pos Komando Pengendalian Siaga Darurat Kekeringan di halaman Kantor Camat Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Ia menjelaskan untuk mendistribusikan air bersih tersebut pihaknya telah menyediakan 16 tandon yang disebarkan di gampong-gampong di Kecamatan Lhoknga.
"Penyaluran air bersih ini akan dilakukan hingga 20 hari ke depan, karena menurut data dari BMKG, hujan akan kembali mengguyur wilayah Lhoknga pada Agustus 2024," katanya.
Ia menyebutkan pihaknya mengerahkan sebanyak 65 personil di Pos Komando Pengendalian Siaga Darurat Kekeringan Lhoknga dan mobil tangki penyaluran air bersih.
"Alhamdulillah untuk saat ini ketersediaan air bersih untuk warga di Kecamatan Lhoknga terus dipasok setiap hari dengan menggunakan mobil tangki baik itu dari BPBD, PDAM Tirta Mountala dan dibantu Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh,” katanya.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto mengatakan peninjauan langsung Pos Komando Pengendalian Siaga Darurat Kekeringan di halaman Kantor Camat Lhoknga guna memastikan kesiapan dan koordinasi dalam menghadapi potensi krisis air bersih yang melanda wilayah tersebut.
Ia menginstruksikan para petugas untuk bertindak cepat saat menerima informasi dari masyarakat terkait kebutuhan air bersih.
“Kita harus bertindak cepat dan taktis dalam menanggapi setiap laporan dari masyarakat terkait kebutuhan air bersih. Ini adalah prioritas utama kita saat ini,” kata Muhammad Iswanto.
Pj Bupati Aceh Besar itu juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam mengatasi persoalan krisis air bersih, terutama di Kecamatan Lhoknga.
"Pemerintah Kabupaten Aceh Besar berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini secara tuntas," katanya.
Ia juga berharap agar sumur bor dapat segera dialokasikan melalui dana desa sebagai salah satu langkah dalam penanganan krisis air bersih.
“Kita harus memastikan adanya sumur bor di masjid-masjid sebagai langkah awal. Saya berharap para ulama bisa menggelar shalat minta hujan, karena tanpa doa, segala usaha kita tidak akan berjalan lancar,” katanya.