Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Sabang melakukan aksi bersih di Teluk Sabang dengan melibatkan 20 petugas, dan berhasil mengangkut sekitar 2 ton sampah.
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Selasa, juga ikut langsung membantu para petugas DLHK melakukan pembersihan yang terpusat di kawasan Menara Merah Putih, Sabang.
"Memang harus ada kesadaran kita sebagai masyarakat, bahwa kalau kita membuang sampah sembarangan akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar kita,” ujarnya di Kota Sabang.
Ia mengatakan pembersihan harus segera dilakukan agar sampah-sampah tersebut tidak berdampak buruk bagi biota laut dan mengganggu aktivitas masyarakat serta kenyamanan wisatawan yang berkunjung.
“Merusak biota laut, yang akhirnya berdampak buruk juga pada perekonomian, karena masyarakat Kota Sabang hampir semuanya bergantung di sektor wisata," ujarnya.
Menurut dia, permasalahan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau dinas terkait, namun merupakan tugas bersama seluruh elemen masyarakat.
"Jadi mari tingkatkan kesadaran diri kita untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Kalau tidak ada tempat sampah mungkin bisa disimpan dulu sampai menemukan tempat sampah," ujarnya.
Kepala DLHK Kota Sabang Faisal menjelaskan pembersihan sampah tersebut dilakukan ketika cuaca Kota Sabang memasuki musim angin barat.
"Ini lagi musim barat, jadi sampah-sampah itu terbawa arus dan menumpuk menutupi permukaan laut di sepanjang teluk Sabang. Sampah 95 persen plastik, berupa bungkus makanan, botol minuman, dan dedaunan kering," ujarnya.
Ia menambahkan, sebanyak 20 petugas kebersihan yang dikerahkan tersebut memiliki tanggung jawab masing-masing. Mulai dari petugas yang turun langsung ke laut membersihkan sampah dengan boat, mengangkut sampah ke truk, hingga petugas yang membawa sampah ke tempat pembuangan akhir.
Baca juga: PON jadi media efektif untuk promosikan pariwisata Sabang