Kemenag Aceh Besar tetapkan enam satker pilot project untuk zona Integritas

Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Kemenag Kabupaten Aceh Besar menetapkan sebanyak enam satuan kerja (satker) sebagai pilot project program zona integritas wilayah bebas korupsi (ZI WBK) tahun 2024.

“Kita sudah uji bahwa satuan kerja kita sudah bebas korupsi, kolusi dan nepotisme," kata Kepala Kemenag Aceh Besar, Saifuddin, di Banda Aceh, Jumat.

Adapun enam Satker pilot project tersebut yakni, Kantor Kemenag Aceh Besar, MAN 1  Aceh Besar di Samahani, MAN 3 Aceh Besar di Indrapuri, MAN 4 Aceh Besar di Tungkop, MTsN 3 Aceh Besar di Lhoknga, dan MTsN 8 Aceh Besar di Cot Gue.

Saifuddin mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian dan uji kelayakan sebelum menetapkan enam Satker tersebut menjadi percontohan dan diterapkan nantinya.

Saat ini, kata dia, fokus Kemenag Aceh Besar pada enam satuan kerja tersebut yakni untuk peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat yang lebih optimal.

Peningkatan layanan dimaksud, salah satunya dengan membentuk ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada satuan kerja yang menjadi pilot project tersebut.

“Kita akan bentuk PTSP dalam waktu cepat dan kita pantau terus bagaimana perkembangannya. Keberhasilan pada enam satuan kerja tersebut tentunya akan sangat menentukan ketika kita menerapkannya," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Ayahwa itu menegaskan, pembangunan zona integritas menjadi fokus semua instansi pemerintahan untuk mewujudkan lembaga yang bebas kolusi, korupsi, nepotisme serta mampu memberikan layanan prima kepada masyarakat.

“Semuanya itu bermuara pada layanan bersih. Jadi program ini tidak hanya wacana semata, tetapi menjadi langkah awal untuk mewujudkan wilayah bebas korupsi dan wilayah bersih melayani,” katanya.

Dirinya menambahkan, untuk mewujudkan ZI WBK, Kemenag Aceh Besar telah melakukan kunjungan kerja ke Kemenag Bantul sebagai langkah studi tiru penerapan ZI WBK. 

Karena, Kemenag Bantul sudah menjadi salah satu satuan kerja yang mendapatkan predikat  Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari  Kemenpan RB.

"Kita ingin mencontoh strategi pelayanan yang sudah dilakukan oleh Kemenag Bantul. Bagaimana membangun komitmen bersama ke semua ASN dalam memberikan layanan santun menggunakan hati," demikian Ayahwa.