Banda Aceh (ANTARA) - Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Safriati, mendorong para pengrajin rotan di Kabupaten Aceh Besar untuk memperluas pasar dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Saya berharap produk-produk kerajinan rotan dari Aceh bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional," katanya di Banda Aceh, Jumat.
Harapan tersebut disampaikan Safriati usai mengunjungi para pengrajin rotan di Gampong Kueh, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Kunjungan tersebut dalam rangka pembinaan dan penilaian desa kerajinan.
Para pengrajin rotan Aceh diminta melek teknologi, sehingga produknya bisa dipasarkan lebih luas lewat dunia digital, salah satunya dengan memanfaatkan ragam media sosial yang telah tersedia hari ini.
"Manfaatkan kemajuan teknologi digital sebagai alat promosi dan pemasaran produk kerajinan sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas," ujarnya.
Dia menekankan, dahulu rotan hanya digunakan sebagai alat pengikat, tetapi kini telah berkembang menjadi peluang besar industri kerajinan seperti kursi, tudung saji, rak serbaguna, hiasan dinding anyaman, serta ragam produk lainnya.
Pengrajin juga harus meningkatkan kreativitas dan kualitas produk mereka, mengingat ketersediaan bahan baku rotan di Aceh juga melimpah. Artinya, Aceh memiliki potensi besar dalam industri ini.
"Karena itu, saya mendorong dinas terkait untuk memberikan dukungan maksimal kepada para pengrajin, baik dalam hal pengembangan ide-ide baru maupun promosi produk mereka," katanya.
Safriati juga menyoroti pentingnya regenerasi mengingat sebagian besar pengrajin rotan adalah generasi tua, sementara banyak talenta muda yang dapat dilibatkan dalam mengembangkan potensi besar tersebut.
Maka menjadi tugas Pemerintah Kabupaten Aceh Besar untuk lebih aktif dalam memberikan pembinaan kepada para pengrajin di daerah sendiri.
Baca juga: Dekranasda bina perajin kasab di Banda Aceh agar lebih modern
Dalam kesempatan ini, dirinya juga menekankan pentingnya pembentukan koperasi pengrajin, sehingga bisa membuka peluang yang lebih besar untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah serta mitra lainnya.
"Kalau sudah ada koperasi lebih mudah menggandeng mitra seperti perusahaan melalui program CSR atau lembaga lainnya, karena mereka sudah tergabung dalam wadah yang berbadan hukum," ujar Safriati.
Sementara itu, Pj Ketua Dekranasda Kabupaten Aceh Besar Cut Rezky Handayani menyebutkan bahwa di desa tersebut terdapat 63 pengrajin yang tergabung dalam 10 kelompok.
Dia berharap pembinaan yang diberikan kepada para pengrajin selama ini benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Harapan saya, desa ini menjadi ikon kerajinan rotan, dan semoga sentra kerajinan rotan di sini menjadi salah satu yang terbaik di Aceh, sekaligus menjadi destinasi wisata yang menarik,” demikian Cut Rezky.
Baca juga: Produk tas bordir perajin Aceh Utara jadi souvenir tamu PON XXI