Banda Aceh (ANTARA) - Prajurit TNI Korem 011/Lilawangsa, Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM), dilatih penanganan konflik sosial di tengah masyarakat yang dipicu perbedaan pilihan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).
Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapoksahli) Pangdam IM Brigjen TNI Senmart Tonda di Lhokseumawe, Jumat, mengatakan pelatihan tersebut digelar selama tiga hari sejak Kamis (24/10) dalam latihan Gladi Posko I yang berlangsung di markas Korem 011/Lilawangsa Lhokseumawe.
“Pelaksanaan latihan ini dengan materi penanganan konflik sosial dampak dari Pilkada serentak di Provinsi Aceh, khususnya dalam wilayah Korem 011/Lilawangsa,” katanya.
Ia menjelaskan latihan posko tersebut merupakan simulasi reaksi cepat yang memang harus benar-benar disiapkan dengan baik sebagai langkah antisipasi penangan saat terjadinya konflik sosial dampak Pilkada.
Baca: 480 prajurit TNI kembali ke Aceh usai tugas di Papua
Saat simulasi, skenario yang dijalankan ialah terdapat para pendukung pasangan (paslon) calon kepala daerah yang tidak puas dengan hasil pemilihan umum, sehingga melakukan aksi demonstrasi dengan tindakan anarkis.
“Skenario ini, atas ketidakpuasan para pendukung dari salah satu paslon yang didukungnya kalah, dan mereka melakukan demo hingga tindakan anarkis,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa TNI mendapat mandat untuk membantu pihak kepolisian untuk membantu pemerintah daerah dalam menyukseskan Pilkada 2024 yakni dengan tugas pengamanan.
“Oleh karena itu diperlukan kesiapan antara komandan dan staf untuk mengambil keputusan dan tindakan selanjutnya di lapangan,” ujar Senmart Tonda.
Latihan posko tersebut juga turut diikuti Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, Kasrem 011/LW Letkol Inf Eko Wahyu Sugiarto, kepala seksi, perwira seksi hingga staf jajaran Korem Lilawangsa.
Baca: Pangdam IM ajak prajurit jadikan HUT TNI momentum mawas diri