Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Sunawardi, menegaskan komitmennya untuk terus memperbaiki sistem pemerintahan demi mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.
Dengan strategi yang tepat dan pelaksanaan yang efektif, Abdya akan menjadi contoh bagi kabupaten lain dalam hal kemajuan pembangunan dan pengelolaan keuangan daerah.
Dalam sidang paripurna DPRK Abdya yang berlangsung di Blangpidie, Senin, Sunawardi mengumumkan kesepakatan penting mengenai Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) tahun 2025.
Sunawardi menyampaikan bahwa pendapatan daerah untuk tahun 2025 direncanakan mencapai angka fantastis sebesar Rp 867.944.985.566. Rincian pendapatan tersebut meliputi:
Pendapatan asli daerah: Rp111.120.598.268. Pendapatan transfer: Rp 740.169.500.890. Lain-lain pendapatan kabupaten yang sah: Rp 16.654.886.408. Di sisi lain, belanja daerah direncanakan sebesar Rp 959.556.453.166, dengan rincian sebagai berikut:
Belanja operasi: Rp 666.279.034.237.
Belanja modal: Rp 43.378.071.720.
Belanja tidak terduga: Rp 50.059.697.833.
Belanja transfer: Rp 199.839.649.476.
Untuk pembiayaan daerah, penerimaan direncanakan sebesar Rp 94.611.467.600 yang berasal dari estimasi sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun 2024. Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah direncanakan sebesar Rp 3 miliar.
Sunawardi menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran ini untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat Abdya.
Abdya terus menunjukkan komitmennya dalam memperbaiki pengelolaan keuangan daerah dan pembangunan regional.
Sejak tahun 2019, pemkab Abdya telah menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas, yang terbukti berhasil meningkatkan kualitas pengelolaan APBK. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui kolaborasi lebih baik antara pemerintah dan masyarakat.
Tidak hanya itu, Pemkab Abdya juga berupaya mengoptimalkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Peningkatan kualitas pendidikan menjadi fokus utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing di era globalisasi.