Jantho (Antaranews Aceh) - Harga ikan kayu atau lebih familiar disebut ikan keumamah (tongkol kering) di Pasar Lambaro, Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, menurun drastis dari Rp50.000 menjadi Rp30.000/Kg, karena produksi meningkat, meskipun permintaan menurun.
Sejumlah pedagang pengecer di Pasar Lambaro, Aceh Besar Minggu pagi menjual ikan kayu dengan harga Rp30.000/ Kg.
"Ikan keumamah minggu (pekan) lalu harganya Rp50.000 dan sekarang sudah turun menjadi Rp30.000/ Kg," kata pedagang enceran Didi.
Artinya, harga jual ikan kayu tersebut turun Rp20.000/Kg dari harga normal.
"Saat ini pasokan ikan keumamah meningkat sedikit dari hari biasanya dan penyebab turunnya harga jual ikan keumamah karena nilai beli menurun drastis," akui pedagang tadi.
"Saat bulan Maulid saban hari lakunya (ikan keumamah) dari 50-60 Kg/hari dan sekarang per hari 10 kg pun tidak terjual," sebutnya.
Lebih lanjut pedagang enceran itu mengakui, ikan keumamah yang diperjual belikan di Pasar Lambaro, Aceh Besar dan sejumlah pasar lainnya di Kots Aceh dominan merupakan hasil produksi petani lokal atau usaha rumah tangga.
"Ikan keumamah ini hasil produksi petani lokal dari Lampulo (Banda Aceh) dan ada sebagian kecil produksi petani Aceh Besar," ujar Didi.
Menurut pedagang pengecer tadi, menurunnya harga ikan keumamah disejumlah pasar di provinsi berjulukan `Serambi Mekkah` karena produksinya meningkat.
"Harga keumamah menurun drastis karena produksi meningkat, ditambah lagi nilai beli pun menurun," tuturnya sembari melayani pembeli.
Salah seorang ibu rumah tangga (IRT) Sumiati mengakui, ikan keumamah bukanlah kebutuhan primer seperti ikan segar lainnya, melainkan ikan alternatif saat-saat paceklik.
"Orang jaman dahulu itu membuat ikan keumamah karena tangkapannya meningkat dan kemudian seiring waktu ikan tersebut diminati oleh masyarakat," akui IRT tadi di Pasar Lambaro.
Sumiati menambahkan, ikan keumamah sering digunakan saat nelayan tidak melaut dan tangkapan nelayan menurun, kemudian saat acara Maulid Nabi besar Muhammad Saw serta syukuran (kenduri) dan di masakan dengan jenis kering atau semur.