Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Ikan diawetkan menjadi penyumbang inflasi utama dalam kelompok bahan makanan terhadap inflasi di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh pada bulan November 2018.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lhokseumawe menyebutkan, pada bulan November 2018, secara umum terjadi inflasi sebesar 0,29 persen. Inflasi yang terjadi di Kota Lhokseumawe itu disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks.
"Seperti pada kelompok bahan makanan sebesar 0,66 persen. kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,59 persen, kelompok sandang sebesar 0,08 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen,” ungkap Kepala BPS Kota Lhokseumawe Yudi Yos Elvin, Senin.
Lanjutnya, khusus pada kelompok bahan makanan, jenis komoditi yang mengalami inflasi tertinggi adalah pada subkelompok Ikan diawetkan yaitu sebesar 1,87 persen, sedangkan inflasi terendah pada kelompok ini adalah pada subkelompok bumbu - bumbuan sebesar 0,69 persen.
Sebut Yudi, sedangkan pada kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar. Subkelompok yang memberi andil inflasi adalah subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,64 persen. Sementara pada kelompok sandang, yang memberi andil inflasi adalah subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,27 persen, urainya.
Seperti disampaikan olehnya, laju inflasi tahun kalender (November 2018 terhadap Desember 2017) untuk Kota Lhokseumawe adalah 0,99 persen, Kota Banda Aceh 1,.2 persen, Meulaboh 0,48 persen dan nasional 2,50 persen. Sedangkan Inflasi "year on year" (November 2018 terhadap November 2017) untuk Kota Lhokseumawe sebesar 2,70 persen, Kota Banda Aceh 3,00 persen, Meulaboh 1,67 persen dan nasional 3,23 persen, pungkas Yudi.