Blangpidie (Antaranews Aceh) - PT Cemerlang Abadi Babahrot menyerahkan bantuan dana tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsiblity/CSR) kepada Nek Nurani (70), warga miskin tidak memiliki rumah di Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Jumat.
Koordinator Perkebunan PT Cemerlang Abadi, Agus Marhelis mengatakan, dana bantuan CSR yang diberikan kepada warga miskin tersebut sebesar Rp5 juta sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap warga tidak mampu.
"Perusahaan kita tiap tahun menyalurkan dana CSR ini. Selama ini kita berikan pada desa-desa di sekitar pekerbunan. Namun, setelah kita mendapatkan informasi dari media terkait kehidupan Nek Nurani ini, kita langsung salurkan bantuan," ujar Agus.
Agus berkata, penyerahan bantuan CSR tersebut berlangsung di Mushalla Nurul Ihsan dan difasilitasi oleh sejumlah aktifis LSM Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) dihadiri Kepala Desa Kuta Tinggi dan sejumlah pemuda desa setempat.
"Insyaallah ke depan kita juga menyerahkan CSR ini kepada warga kurang mampu lainnya di Kabupaten Abdya ini. Kita peduli pada warga yang membutuhkan, seperti untuk kebutuhan penambahan pembelian tanah rumah Nek Nurani ini," ujarnya.
Nek Nurani tercatat sebagai warga Desa Mata Ie, Kecamatan Blangpidie. Janda tua tersebut bersama anaknya yang menderita penyakit kejiwaan sudah empat tahun terpaksa tinggal diteras musholla karena tidak memilik rumah pribadi.
"Kami selaku aparat desa mengucapkan terimakasih banyak pada pihak PT Cemerlang Abadi telah memberikan bantuan pada warga miskin yang sudah lama tinggal di mushalla ini," kata kepala Desa Kuta Tinggi, Thabrani.
Thabrani menjelaskan, Nek Nurani bersama seorang anaknya itu benar-benar warga miskin yang tidak memiliki rumah dan harta benda lainnya, dan beliau sebelumnya tercatat sebagai warga Desa Mata Ie, kecamatan Blangpidie.
"Berhubung di sana tidak ada yang tampung, maka kamilah yang menampungnya di sini. Sudah empat tahun ibu Nurani bersama anaknya yang menderita penyakit jiwa tinggal di teras sudut mushalla Desa Kuta Tinggi ini," ujarnya.
Sementara itu juru bicara LSM KRB, Wahyu Candra menyatakan, pihaknya terus berusaha mencari donatur dan para dermawan yang bersedia memberikan bantuan untuk kebutuhan pembangunan rumah warga miskin tersebut.
Baik dari kalangan pengusaha, pimpinan perusahaan swasta, BUMN, BUMD, Pemerintah daerah termasuk dari kalangan anggota legeslatif di Kabupaten Abdya, tambahnya.
"Alhamdulillah, tanah untuk pembangunan rumah Nek Nurani ini sudah kita sediakan berukuran 5 x 15 meter di Desa Kuta Tinggi. Tanah itu kita beli dari sumber anggaran sumbangan para dermawan yang menyumbang selama ini," katanya.
Wahyu menerangkan, tanah yang telah disediakan tersebut bukanlah atas keinginan KRB dan para pemuda kemukiman Kuta Tinggi semata, akan tetapi lokasi lahan rumah yang dipilih itu berdasarkan atas permintaan Nek Nurani sendiri.
"Kami dan para pemuda Kuta Tinggi yang tergabung dalam kegiatan peduli Nek Nurani setiap hari menjenguk keberadaan keluarga miskin itu. Dalam beberapa hari terakhir Nek Nurani ini mengalami sakit, sehingga beliau tidak bisa kerja," ujarnya.
Ia berharap, kepada seluruh perusahaan di Kabupaten Abdya ini agar sama-sama ikut berpartisifasi dalam membantu memberikan dana pembangunan rumah warga miskin tersebut, supaya Nek Nurani bisa segera mendapatkan tempat tinggal. ?
"Jumlah dana masuk nanti kita publikasikan. Sekarang kita sedang menunggu bantuan dari dermawan lainnya termasuk dari kalangan anggota DPRK yang sudah kita ajukan proposal permohonan bantuan," ujarnya.