Peureulak (Antaranews Aceh) - Mobil Toyota Rush milik Kepala SMKN 1 Julok, M Thaib Husein diduga dibobol maling saat diparkir di depan SMKN 1 Peureulak, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur, dan uang Rp260,6 juta raib.
Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro melalui Kapolsek Peureulak Barat, Iptu Burhanuddin kepada wartawan di Peureulak,?Selasa, mengatakan, Thaib Husein mengaku uang tersebut awalnya ditarik di Bank Aceh Capem Julok, Senin (23/7) sebesar Rp85,6 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk ruang praktik siswa.
Lalu, bersama bendaharanya kembali melakukan penarikan di BRI Capem Idi Rayeuk sebesar Rp175 juta. Dana bersumber dari APBN itu rencananya akan digunakan untuk pelatihan siswa di bidang teknika kapal niaga dan magang guru di BP2IP Malahayati, Banda Aceh.
Seluruh uang kemudian dimasukkan ke dalam tas ransel hitam dan diletakkan di lantai injakan kaki tempat duduk depan sebelah kiri.
Kemudian Thaib Husein, dengan menggunakan mobil menuju SMKN 1 Peureulak dan memarkirkan mobilnya di depan gedung sekolah itu sekira pukul 12.30 WIB.
Selanjutnya Thaib Husein, meninggalkan uang untuk dua kegiatan itu didalam mobil lalu dia masuk ke ruang Kepala SMKN 1 Peureulak, untuk salat dzuhur dan makan siang.
Sekira pukul 14.30 WIB, Thaib Husein, sempat melihat mobilnya lalu dia berjalan menuju Gedung Utama SMKN 1 Peureulak, melihat kegiatan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat SMK/SMA se-Kabupaten Aceh Timur.
Setelah selesai kegiatan lomba tersebut, kemudian M Thaib Husein kembali ke ruang kantor dan duduk di teras bersama beberapa kepala SMK diteras SMKN 1 Peureulak.
Selang lima menit M Thaib Husein pamit untuk pulang. Namun saat mendekati mobilnya dia tersentak melihat kaca mobil sebelah kanan rusak dan pecah dan uang dalam tas ransel sudah hilang.
Sebelum membuat laporan polisi, M Thaib Husein, sempat menginformasikan ke teman seprofesinya yakni M Daud dan Toni.
"Kita masih menyelidiki kasus pencurian ini," katanya.
Dalam penyelidikan, katanya, pihaknya akan memanggil beberapa saksi seperti Dahlawi sebagai bendaharawan sekolah itu, karena ikut serta dalam penarikan uang di dua bank.
Begitu juga rekan korban seperti M Daud dan Toni. "Akan kita usut dan kejar pelaku," tutup Iptu Burhanuddin.