Meulaboh (Antaranews Aceh) - Organisasi sosial kemanusiaan Blood For Life Foundation (BFLF) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mendampingi pengobatan anak - anak yang menderita thalasemia atau kekurangan sel darah merah yang membutuhkan transfusi darah.
Koordinator BFLF Aceh Barat, Damrus, di Meulaboh, Sabtu, mengatakan, pihaknya saat ini konsen membantu sembilan orang anak berasal dari keluarga kurang mampu karena selama ini kurang mendapat kepedulian pemerintah daerah setempat.
"Kita menjadi orang tua asuh mereka. Pertama karena orang tua mereka terkendala dana dan pendonor, kita mencari pendoror geratis. Di Aceh Barat ada sembilan orang anak yang kita dampingi, sebenarnya banyak tetapi baru itu yang kita temukan," sebutnya.
Damrus, berkata, anak - anak tersebut membutuhkan transfusi darah mungkin seumur hidup, sementara semua keluarga anak yang didampingi berasal dari keluarga kurang mampu, tidak ada biaya operasional untuk membawa anak mereka berobat secara rutin.
Dari hasil penelusuran organisasi pengiat sosial kemanusiaan ini, hampir semua kecamatan di Aceh Barat ditemukan anak yang membutuhkan orang tua angkat seperti mereka, mereka adalah penderita thalasemia, atresia ani, bocor jantung dengan usia 4 bulan hingga 13 tahun.
Dia berharap, ada kepedulian lebih dari Pemerintah Daerah, misalkan memberikan dana untuk biaya operasional keluarga anak selama berobat, karena untuk obat - obatan memang sudah ditanggung oleh pemerintah.
"Ketika kita tanya orang tua, kenapa anaknya tidak dibawa ke rumah sakit, alasanya tidak ada uang. Obat memang sudah geratis tetapi untuk biaya operasional selama anaknya berobat, tempat tinggal, itu mereka butuhkan,"jelasnya.
Dia berkata, Baitul Mal sebagai salah satu muspida plus yang menggumpulkan berbagai sumber dana dimintakan memberi perhatian lebih, sebab hanya baru beberapa orang anak penderita penyakit itu yang mendapatkan bantuan Rp500 ribu per bulan.
Disediakannya ruang khusus ruangan perawatan anak thalasemia agar tidak berpengaruh pada pasien anak lainnya, walaupun penyakit itu tidak menular tetapi menimbulkan kekhawatiran dan membuat takut anak - anak lain saat dirawat dalam satu kamar.
"Selain dana untuk keluarga anak, pihak rumah sakit juga harus menyediakan ruang khusus bagi anak - anak thalasemia. Penyakit ini tidak menular tetapi berdampak juga bagi anak - anak lain ketika dirawat dalam satu ruangan," harapnya.
Lebih lanjut disampaikan, saat ini BFLF memiliki rumah singah dikelola mereka, sehingga keluarga anak dari Aceh Barat bisa tingal geratis selama penanganan anaknya di rumah sakit, sampai kepada biaya hidup mereka harus ditangung oleh para dermawan.
Kata Damrus, mereka baru - baru ini telah menemukan seorang anak di Kecamatan Meureubo yang berusia 8 tahun dari keluarga kurang mampu menderita bocor jatung, dengan kondisi kehidupannya cukup memperihatinkan dan membutuhkan uluran tangan berbagai pihak.
Beruntung ada Anggota DPR Aceh, Zainal Abidin, yang digalang komunitas peduli kemanusiaan itu untuk bersama - sama menyelamatkan anak itu, dan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh Barat itu menyatakan siap memfasilitasi pengobatan bocah tersebut.
"Kemarin, anak ini sudah kita datangi bersama Anggota DPR Aceh, akan siap difasilitasi semua agar anak itu mendapat penanganan medis. Kita akan terus mencari dan membantu anak - anak yang menderita seperti ini,"katanya menambahkan.
BFLF Aceh Barat dampingi anak penderita thalasemia
Sabtu, 15 September 2018 20:06 WIB