Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Sayid Fadil menyatakan, Pelabuhan CT1 dan CT3 sudah sesuai dengan standar internasional dan sudah belasan kapal pesiar sandar di pelabuhan tersebut.
"Ke dua pelabuhan kita itu sudah sesuai standar internasional," katanya usai mengisi materi pada acara Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Promosi Wisata Cruise di Banda Aceh, Kamis.
FGD tersebut dihadiri Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata, Indroyono Soesilo, Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus, Kepala Bidang Pemasaran Rahmadhani, dan puluhan pelaku usaha pariwisata dari Banda Aceh dan Sabang.?
"Panjang Pelabuhan CT3 dan CT1 lebih 423 meter dan kedalamannya mencapai 23 meter dari dasar laut," sebut Sayid Fadil.
Artinya, panjang area serta kedalaman pelabuhan atau dermaga CT3 dan CT1 BPKS Sabang, Provinsi Aceh bisa disinggahi oleh kapal pesiar di atas 50.000 gross tonage (GT).
Untuk meningkatkan kunjungan kapal pesiar ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan BKPS serta Pemko Sabang melakukan promosi ke sejumlah negara tetangga di Asia, Eropa hingga Afrika.
"Kami terus melakukan promosi potensi wisata bahari yang ada di Sabang ke sejumlah agen kapal wisata `Cruise` di berbagai even internasional di Malaysia dan Sigapura," ujarnya.
Pada Selasa (18/12), secara bersamaan dua kapal pesiar yakni, MS Seabourn Avation berbendera Bahamas/Nassau dari Chochin-India sandar di Pelabuhan CT1 BPKS Sabang pukul 07.00 WIB dan meninggalkan pelabuhan tersebut pada pukul 15.00 WIB menuju Phuket-Thailand.
Selanjutnya, kapal pesiar MS Marella Discovery berbendera Malta/Valletta dari Colombo sandar di Pelabuhan CT3 BPKS Sabang pukul 07.00 WIB dan berangkat menuju Phuket-Thailand pada pukul 18.00 WIB.
MS Seabourn Ovation berpenumpang 569 orang dan awak kapal 419 orang, panjangnya 265 meter. Sedangkan MS Marella Discovery jumlah penumpang 1.752 orang dan awak kapal 575 orang, panjangnya 210 meter.
Kunjungan kapal pesiar tersebut ke pulau paling barat Indonesia itu dalam rangka perjalanan wisata ke sejumlah objek di antaranya, wisata bahari (Pantai Sumur Tiga dan Partai Kasih) kedua pantai ini berpasir putih dan menghadap langsung ke laut lepas Samudera Hindia dan Selat Malaka.?
Kementerian Pariwisata bersama BPKS dan Pemerintah Kota Sabang pada Selasa 20 September 2016 telah mendeklarasikan bersama Sabang "Internasional Marine Tourism Hubport".
Deklarasi itu ditandatangani oleh Penasehat Kehormatan Kemenpar Dwisuryo Indroyono Soesilo, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman, Deputi III Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin.?
Kala itu, Indroyono menyatakan deklarasi Sabang Internasional Marine Tourism Hubport sudah sepatutnya dilakukan mengingat kunjungan kapal pesiar ke pulau paling ujung barat Indonesia yang diapit Selat Malaka dan Samudera Hindia belakangan ini terus meningkat.
Letak Pulau Weh yang amat strategis di lepas Selat Andaman, dan di keliligi Selat Malaka, Samudera Hindia, serta Selat Benggala tentu memudahkan kapal-kapal pesiar merapat di Sabang, Provinsi Aceh, Indonesia.