Banda Aceh, 6/2 (Antaraaceh) - Pemerintah Aceh dan lembaga pendidikan serta institusi agama diharapkan menaruh kepedulian yang ekstra dalam memperbagus bacaan Alquran masyarakat Aceh, khususnya para imam shalat dan orang-orang yang sering memberi nasehat agama dalam bentuk ceramah kepada masyarakat .
Hal itu disampaikan Tgk Hasbi Albayuni dalam pengajian mingguan yang diselenggarakan Kaukus Wartawan Peduli Syari’at Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi, Gampong Jeulingke, Banda Aceh, Rabu malam (5/2/).
Menurut Tgk Hasbi, kefasihan seorang imam shalat di meunasah atau mesjid dalam membaca Alquran sangat mempengaruhi kemakmuran sebuah mesjid atau meunasah. Oleh sebab itu, Tgk Hasbi berharap agar imam shalat harus betul-betul memperhatikan kefashihan dalam membaca Alquran.
"Banyak yang salah membaca Alquran karena hanya berbekalkan ilmu Tajwid saat di TK/TPQ/SD, dan ilmu ini tidak pernah diperbaharui lagi. Padahal ilmu dunia lain terus dipelajari, tapi Ilmu Tajwid dan Ulumul Quran lainnya tidak pernah diulang kaji. Ini masalah besar," kata Tgk Hasbi yang juga ketua Rabithah Thaliban Aceh (RTA).
Tgk Hasbi memberi contoh, saat ini kalau kita simak, banyak orang yang baca Alquran yang tidak tahu berhenti dimana, ini sangat mempengaruhi arti bacaan. Banyak juga yang tidak benar membaca do’a, tidak bertajwid, tahsin, jauh dari mahkrajil huruf. “Ini sangat berbahaya” katanya lagi.
Mengutip hadist yang menyatakan bahwa banyak orang yang membaca Alquran tapi dilaknat oleh Alquran, bukan mendapat pahala. Sebabnya, ya karena Alquran yang dibacanya tidak sesuai dengan Ilmu Alquran seperti Tajwid.
Tgk Hasbi mengilustrasukan, ketika Alquran memerintahkan kita untuk shalat, maka yang harus kita lakukan adalah memperlajari bagaimana syarat-syarat sah shalat. Begitu juga dengan perintah baca Alquran ini. Bahkan ayat Alquran secara jelas memerintahkan kita untuk membaca Alquran secara tartil.
Dua kesalahan dalam membaca Alquran, yaitu lahnun khafi dan lahnun jail. Yang paling fatal adalah lahnun jail hukumnya haram, seperti bertukar baris, kesalahan baris, mati tapi diberi baris, baris tapi dimatikan – ini kesalahan yang bisa diketahui oleh orang awam (masyarakat biasa).
Sementara lahnun khafi (kesalahan ringan), Lahnun khafi kesalahan ringan yang hanya diketahui orang, seperti kurang dengung, idgham kurang deungung, tidak berdosa, tapi makruh.
Dijelaskan, terdapat model baca Alquran, pertama yakni Qiraah (boleh baca dalam hati). Kedua: Tartil (membaca sesuai dengan tajwi) harus betul bacaan tajwidnya- kalau benar maka akan diberi pahala. KetigaTilawah (menghayati, memahami dan mengamalkan isi Alquran).
Editor: Azhari
Pejuang Syariat Harus Bagus Baca Alquran
Jumat, 7 Februari 2014 14:43 WIB