Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia menggandeng kedai-kedai yang dimiliki warga Aceh di negara tersebut untuk mendistribusikan barang-barang dengan harga murah ke masyarakat melalui Program Membantu Rakyat Malaysia.
Presiden Komunitas Aceh (Komunity Acheh) di Malaysia, Datuk Mansyur Usman mengemukakan hal itu di Kuala Lumpur, Minggu, usai bertemu dengan Penasehat Ekonomi Pemerintah Malaysia Tun Daim di kantornya Menara Ilham Jalan Binjai Kuala Lumpur.
"Program Membantu Rakyat Malaysia untuk distribusi barang-barang pokok misalnya beras, ikan, tepung, minyak goreng dan lainya. Barang-barang tersebut akan diedarkan oleh seluruh kedai Aceh dengan harga murah dari distributor atau pembekal ke pelanggan agar sampai ke masyarakat," katanya.
Untuk melaksanakan program tersebut, Komunitas Aceh akan bekerjasama dengan Yayasan Pembangunan Ekonomi Islam (Yapiem) sebagai badan pengawas untuk menyalurkan barang-barang yang diproduksi khususnya oleh orang-orang Melayu dan menjaga agar barang-barang murah tersebut sampai ke pelanggan setiap hari.
Datuk Mansyur Usman mengatakan saat ini terdapat 25.000 kedai Aceh yang ada di seluruh negara bagian di Malaysia.
"Saat ini masyarakat mengatakan semua barang-barang mahal. Kami komuniti Aceh mencoba membantu masalah yang membebani rakyat saat ini. Mudah-mudahan kerjasama dengan Tun Daim ini dapat dilaksanakan," katanya.
Pada pertemuan tersebut pemilik usaha PT Harapan Bunda tersebut juga meminta Tun Daim membawa investasinya ke Aceh untuk memajukan wilayah tersebut karena selama ini dia telah banyak berinvestasi ke Indonesia.
"Ini langkah yang terbaik untuk memajukan umat Melayu dan Islam di Malaysia dan demi untuk mengembalikan martabat umat Islam sebagai pemimpin umat di nusantara," katanya.
Mansyur mengatakan komunitas Aceh dipercaya karena solidaritas masyarakat Aceh sangat kuat dan bisa bersilaturahmi tidak hanya dengan masyarakat Melayu namun juga dengan masyarakat lain.