Banda Aceh (ANTARA) - Kedua tangan Marlinda Wati (40) tak henti bergerak membungkus aneka daun dan rempah yang telah diracik dengan bumbu khusus dalam kertas tulis warna putih yang dilapisi daun pisang.
Sesekali ia menaburi potongan cabai merah dan serai di atas tumpukan sambal oen peugaga.
Marlinda terus melayani pembeli yang berdatangan dan mengantri di gerobak jualan miliknya di kawasan Jalan Imam Bonjol, Kota Banda Aceh, tak jauh dengan Masjid Raya Baiturrahman.
Selain Marlinda, puluhan etalase lain penjual berbagai macam penganan buka puasa juga berjejer di kawasan tersebut.
Dari mulutnya memanggil setiap orang yang lewat dengan kata-kata, piyoeh,,,piyoeh,,(singgah,,singgah).
Sambai oen peugaga terkenal sebagai salah satu penganan khas dan favorit pada bulan puasa di Aceh. Sambai oen peugaga ini menyerupai penganan urap.
Diracik dari bahan baku utama yang terdiri 44 jenis dedaunan di Aceh.
“Cara makannya menggunakan nasi, jadi sambal. Kalau mau makan langsung tanpa nasi juga bisa. Tergantung gimana suka,” kata Marlinda.
Sambai berarti sambal, sedangkan oeu peugaga berartikan daun pegagan. Era modern ini sambal oen peugaga tergolong sulit dijumpai.
Keberadaanya sudah ada sejak lama di Aceh, masuk dalam warisan dari nenek moyang orang Aceh terdahulu. sebab itu Marlinda menyebutkan kuliner itu harus dilestarikan.
Di negeri serambi mekah, bahan baku dalam membuat sambal oen peugaga tidak sulit dijumpai. Selain daun pegagan yang memang bahan baku sajian makanan, selebihnya yakni kumpulan daun-daun dari kebun, dicincang baru kemudian diaduk.
Marlinda menyebutkan, sambal oen peugaga digemari masyarakat Aceh bukan hanya sekedar rasanya yang khas, tetapi di balik penganan tersebut memiliki setumpuk khasiat. Salah satunya, diyakini orang yang menyantap sambal oen peugaga dapat mengeluarkan angin dalam tubuhnya.
"Oen peugaga ini kan hanya ada di bulan puasa, terdiri 44 jenis daun, jadi untuk orang puasa kalau makan ini bisa keluar angin, jadi obat angin,” katanya.
Selain itu, sambal oen peugaga juga dinilai mengandung khasiat dalam mengatasi berbagai penyakit lain, seperti darah manis (diabetes) dan kolestrol.
Marlinda mengaku berjualan sambai ini adalah warisasan dari orang tuanya. Ia tercatat sebagai warga di Desa Peuniti Kecamatan Baiturrahaman Banda Aceh itu mengakui sudah menjual sambal oen peugaga sejak kecil.
Selain daun pegagan, dedaunan yang menjadi resep dalam sambai oen peugaga yakni daun tapak lembar, daun jambu, kemangi, daun mangga, daun ubi-ubian, serta sedikit kelopak bunga kana merah.
Cara membuatnya, semua daun itu harus dicincang dan mengirisnya dengan halus, lalu diaduk menjadi satu campuran dengan bumbu yang telah disediakan.
Untuk membuat hidangan menarik, kata Marlinda, sambal oen peugaga ditaburi irisan daun jeruk nipis, serai, potongan cabai merah, dan bunga daun pepaya.
Novi (38) seorang pembeli mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai sambal oen peugaga.
Biasanya Novi menyantap sambal oen peugaga bersamaan dengan nasi ketika berbuka puasa.
“Saya setiap puasa selalu beli oen peugaga ini, karena rasanya enak ya rasa campuran daun gitu. Biasanya ibu saya yang buat, ini karena ibu di kampung jadi saya beli yang sudah jadi aja,” kata Novi.