Meulaboh, Aceh (ANTARA) - Pangan berbuka puasa "Boh Ue Teutot" atau kelapa bakar, merupakan salah satu minuman khas yang hanya dapat ditemukan setiap memasuki bulan puasa Ramadhan di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
"Pada hari - hari biasa sebenarnya ada, tapi sulit mendapatkannya kecuali kita datangi dan pesan langsung, di tempat pembuatan kelapa muda bakar ini," kata penjual kelapa bakar di Desa Paya Peunaga, Idris di Meulaboh, Jum'at.
Untuk sejenis air kelapa muda, pasti semua orang sudah pernah meminum dan mudah ditemukan di mana pun karena tidak ada proses penyajian yang sulit, berbeda dengan kelapa muda bakar yang melewati proses pembakaran yang alami.
Rasa dan aroma yang unik dari kelapa muda bakar ini menjadi daya tarik pembeli untuk menjadikan hidangan berbuka, produsen pembuatan kelapa muda bakar ini hanya ditemukan di seputaran Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.
Selain rasanya yang berbeda dari kelapa muda, kelapa bakar juga disebut - sebut memiliki banyak khasiat tersendiri untuk kesehatan tubuh, salah satunya menurut versi pedagang bisa sebagai penyembuh penyakit mag.
"Kelapa muda bakar rasa airnya sudah khusus karena gas yang terkandung dalam air dalam batok kelapa sudah melebur ke dalam air kelapa yang telah melewati proses pembakaran," jelasnya.
Kelapa muda bakar ini dijual dalam kondisi sudah dikupas kulit dasar, hanya tersisa batok kelapa muda dan bisa dipecahkan hanya dengan pukulan tangan, warna batok kelapa juga sudah berubah ungu bercampur kuning.
Air kelapa dalam batok tersebut terasa seperti meminum air hangat yang manis, kehangatan air kelapa bakar tersebut terjaga dan sangat cocok diminum saat cuaca mendukung, sementara isi kelapa muda itu berubah warna ungu.
Harga jual kelapa muda bakar ini tidak tinggi, hanya Rp7.000 per buah dan biasanya dijual dalam satu ikatan yakni seharga Rp15.000 per ikat ( dua buah), lokasi pusat penjualan kelapa muda bakar di Kecamatan Meureubo, Aceh Barat dan Kota Meulaboh.
"Selama puasa rata - rata bisa terjual 100 butir per hari, sebab saya juga menggandeng dengan menjual kelapa muda alami. Harga beda, kalau kelapa muda alami Rp5 ribu per buah sementara kelapa bakar Rp7 ribu sampai Rp8 ribu per buah," imbuhnya.
Selain menjual kelapa bakar, Idrus juga ahli dalam membuat kelapa bakar, ia menceritakan proses pembuatannya dengan waktu singkat, padahal saat dilakukan membutuhkan waktu lama dan tenaga yang lebih.
Bahan baku utama adalah kelapa muda, kelapa muda yang masih alami di bawa ke pantai di bakar di bawah api unggun, pekerjaan ini harus dilakukan setelah makan sahur atau dimulai pukul 05.00 WIB sampai terbit mata hari pukul 07.00 WIB.
"Pagi pagi siapkan api dulu, setelah dibakar untuk beberapa waktu, sekitar 10 menit diangkat dan dikupas. Di kupasnya itu wajid di air laut agar terjaga rasa khas kelapa bakar ini, dan terbeda dengan rasa kelapa muda alami," jelasnya.
Setelah dibakar hingga hangus semua kulit kelapa, kemudian diangkat dibawa ke air laut untuk dikupas secara manual dalam air, tujuannya agar keasinan air laut tersentuh rasa dan terserap oleh batok kelapa.
Setelah dikupas sampah bersih, maka batok kelapa yang dihasilkan tersebut siap dibawa pulang dan diikat per dua buah dengan harga jual Rp15.000 per ikat. Biasanya akan ada pedagang yang datang membeli atau bisa juga dijual sendiri.