Jantho (ANTARA) - Gedung DPRK Aceh Besar di Jantho, tempat berlangsungnya rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2019, dijaga ketat aparat keamanan menyusul terjadi kerusuhan sehari sebelumnya.
Pantau Antara di luar Gedung DPRK Aceh Besar di Jantho, Sabtu (11/5/2019), personel TNI/Polri tampak berjaga-jaga di dalam perkarangan gedung wakil rakyat tersebut.
Sebagian polisi mengenakan tameng antihuru-hara serta bersenjata laras panjang. Polisi juga menempatkan mobil penjinak bom. Juga ada satu mobil aim PDAM.
Sementara itu di luar gedung, seratusan warga tampak duduk di trotoar jalan. Di depan ada sejumlah tenda dan kursi plastik yang sebagiannya terlihat bekas dibakar.
Sejumlah warga mengaku tidak diperkenankan masuk mengikuti rapat pleno terbuka KIP Aceh Besar tersebut. Mereka menduga ada kecurangan penghitungan suara pemilu di kabupaten.
"Jangankan kami, saksi partai lokal disuruh keluar dari ruang rapal pleno. Ini informasi yang kami terima dari mereka. Kami tidak tahu kenapa," kata seorang warga.
Sekitar pukul 15.36 WIB, saksi partai politik diperkenankan masuk ruang sidang DPRK Aceh Besar, tempat berlangsungnya rapat pleno terbuka. Setiap orang masuk gedung tersebut diperiksa sejumlah personel Brimob.
Gedung DPRK Aceh Besar dijaga ketat aparat keamanan
Sabtu, 11 Mei 2019 15:42 WIB