Jakarta (ANTARA) - PT Hotel Fitra International Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah melakukan pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) pada Selasa pagi ini.
"Hotel Fitra menjadi perusahaan yang ke-13 tercatat di bursa efek tahun 2019 ini dan menjadi perusahaan ke-637 yang tercatat di BEI," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia.
Emiten berkode FITT itu melepas saham ke publik sebanyak 220 juta lembar saham atau setara 36,67 persen dari modal ditempatkan dengan penawaran harga Rp102 per lembar saham. Dari IPO ini, perseroan akan meraup dana Rp22,4 miliar.
Pada saat pembukaan perdagangan di bursa Selasa ini, harga saham FITT langsung melejit 69,61 persen menjadi Rp173 per lembar saham di tengah melemahnya IHSG.
Kenaikan harga saham FITT tersebut ditopang oleh frekuensi transaksi sebanyak satu kali dan volume transaksi sebanyak satu lot.
Hotel Fitra International sendiri menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin emisi efek. Direktur Utama Andalan Sekuritas Wientoro Prasetyo mengatakan, sebanyak 49 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi tambahan 'land bank" oleh anak usahanya yaitu PT Bumi Majalengka Permai (BMP).
"Sedangkan 30 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk membangun "convention hall" berkapasitas 500 orang yang akan beroperasi pada Oktober 2019 dan sisanya sebesar 21 persen untuk modal kerja BMP selaku anak usaha yang mengelola Hotel Fitra," kata Wientoro.