Indonesia dan India sepakat untuk memperkuat kerja sama maritim antara Provinsi Aceh dan Kepulauan Andaman-Nicobar, dengan menindaklanjuti pertemuan satuan tugas bersama kedua pihak.
“Indonesia siap mengambil prakarsa untuk pengembangan infrastruktur dan konektivitas di Andaman dan Nicobar,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar di Jakarta, Kamis.
Pada 3 September lalu, Indonesia telah menjadi tuan rumah pertemuan pendahuluan satuan tugas bersama untuk kegiatan antara Aceh dan Andaman-Nicobar.
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama investasi, perdagangan, pengembangan konektivitas, pengembangan sumber daya kelautan yang berkesinambungan, pertukaran budaya, pendidikan, serta pengembangan pelabuhan.
Guna menindaklanjuti pertemuan pendahuluan tersebut, Indonesia dan India akan menyelenggarakan pertemuan pertama satuan tugas bersama Aceh dan Andaman-Nicobar pada 12 November 2019.
Menlu Jaishankar menyebut peningkatan interaksi perdagangan antara Andaman-Nicobar dan Aceh merupakan salah satu prioritas strategis bagi India dan Indonesia.
Baca juga: Pemkot: India serius investasi di Sabang
Jaishankar menambahkan, kerja sama itu sesuai dengan visi SAGAR India untuk mewujudkan pertumbuhan dan keamanan di kawasan serta kebijakan Indonesia mengenai poros maritim dunia.
“Konsep SAGAR sangat cocok dengan visi poros maritim Indonesia, melalui peningkatan konektivitas antara India dan Indonesia terutama antara Kepulauan Andaman-Nicobar dan Aceh,” ujarnya.
Saat mengunjungi Indonesia pada Mei 2018, Perdana Menteri India Narendra Modi menyambut baik kerja sama perdagangan dan investasi yang sudah mulai berlangsung antara Andaman-Nicobar dengan Aceh.
Baca juga: Wali Kota sambut Dubes Pradeep Kumar Rawat, Banda Aceh dan India jajaki Kerjasama
Menurut Modi, hubungan dagang dan investasi adalah kerja sama praktis yang menguntungkan kedua pihak.
Penduduk Kepulauan Andaman-Nicobar yang berjumlah sekitar 400 ribu jiwa tersebar di 38 pulau. Mereka sangat membutuhkan pasokan barang dari Sumatera, terutama Aceh, yang jaraknya lebih dekat dibandingkan dari India.
Selama ini, 95 persen kebutuhan penduduk di kepulauan ini didatangkan dari Chennai dan Kalkuta. Tiga hari sekali pengiriman barang dilakukan dari Pelabuhan Chennai atau Kalkuta ke Pelabuhan Port Blair di Kepulauan Andaman-Nicobar.
Komoditas yang biasanya diekspor adalah rempah-rempah dan bahan makanan yang jarang ditemukan di Andaman-Nicobar.
Baca juga: Duta Besar India: Banda Aceh indah dan tertata rapi
Indonesia-India perkuat kerja sama maritim Aceh dan Andaman-Nicobar
Kamis, 5 September 2019 16:59 WIB
Jakarta (ANTARA) -