SYAIFUL, Hakim Yang Bekerja Penuh Keiklasan
Selasa, 26 November 2013 11:36 WIB
Bekerja dengan ihklas dan menikmatinya, itulah salah satu kunci kesuksesan Syaiful Has'ari dalam melaksanakan tugas menjadi hakim tindak pidana korupsi di Pengadilan Negeri Banda Aceh. Bapak dua anak yang mulai karier menjadi hakim adhoc di Pengadilan Negeri Tipikor Banda Aceh sejak 2011 itu selalu menanamkan di dalam dirinya sendiri bahwa setiap pekerjaan harus dinikmati, sehingga tidak merasa berat dan jenuh. Syaiful yang sebelumnya menjadi panitera di Pengadilan negeri Banda Aceh itu tidak begitu asing dengan meja hijau, karena sering dihadapinya ketika masih bertugas. Oleh karenanya pengalamannya selama menjadi panitera sangat membantu tugas barunya menjadi hakim tipikor. Selama menjadi hakim, Syaiful tidak mengeluh dengan pekerjaannya, meskipun kasus yang ditanganinya terkadang sudah melebihi kemampuan. "Memang kasus yang harus ditangani di Pengadilan Tipikor Banda Aceh ini sudah melebihi jumlah hakim, sehingga kewalahan untuk menyelesaiakannya," katanya. Dikatakan, dirinya terkadang harus mempelajari berkas di rumah, karena memang di kantor sudah tidak ada waktu lagi, akibat padatnya acara persidangan. Jumlah perkara korupsi yang masuk ke Pengadilan Tipikor Banda Aceh pada 2013 sebanyak 45 kasus, sedangkan 35 kasus sudah selesai atau putus, sedangkan 10 kasus lagi sedang berjalan. Sementara jumlah hakim hanya enam orang yang terdiri dari tiga hakim adhoc, sedangkan tiga lagi hakim karir yang ikut membantu. Dengan jumlah kasus tersebut, masing-masing hakim menangani minimal 15 kasus, sehingga hampir setiap hari sidang. "Jadi, kalau pekerjaan tidak kita nikmati, maka akan berat, tapi sebaliknya apabila pekerjaan itu kita nikmati dan ikhlas, maka semuanya menjadi ringan," katanya. Syaiful yang merupakan salah satu dari dua hakim yang lulus menjadi hakim tipikor di Aceh itu sempat mengalami sakit dan tekanan darah menurun, karena kelelahan melaksanakan sidang dari pagi sampai malam. "Saya pernah sewaktu sidang tiba-tiba pitam. Ternyata darah saya turun, karena kelelahan. Tapi semua itu saya nikmati saja, sehingga semua menjadi ringan," kata Syaiful.