Bupati Aceh Barat Daya Akmal Ibrahim terus berupaya mengajak pengusaha nasional dan meyakinkan pemerintah pusat dalam mewujudkan Teluk Surin sebagai pusat ekonomi baru, sehingga satuan kerja perangkat kabupaten (SKPK) harus mampu menterjemahkannya, kata pengusaha setempat.
"Harapan kami, ketika bupati sudah 'tancap gas' untuk mendorong pengusaha pusat dan Pemerintah agar Kawasan Ekonomi Khusus terwujud di Teluk Surin, maka para SKPK Abdya harus mampu menterjemahkan apa yang dibutuhkan untuk program ini," kata mantan pengurus Kadin Abdya, Elizar Lizam di Blangpidie, Jumat.
Elizar mengaku, dunia usaha di Abdya menyambut baik MoU antara Pemerintah daerah dengan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), karena terjalinya kesepahaman bersama itu merupakan starting point dimulainya pembangunan ekonomi pantai barat-selatan.
Baca juga: Abdya diprediksi bakal terpilih sebagai pusat KEK barat-selatan
"Jadi, dengan telah terjalinya nota kesepahaman itu tentu dapat mendorong pemerintah tingkat pusat untuk menetapkan Abdya sebagai pusat KEK barat-selatan, apalagi ISMI itu tempat berkumpulnya pengusaha-pengusaha handal di Indonesia," kata Elizar Lizam.
Elizar yang juga Wakil Ketua DPRK Abdya periode 2009-2014 juga mengatakan jika pemerintah daerah menyambut ISMI dengan menggunakan karpet merah, maka dunia usaha Abdya akan menyambut mereka dengan tepung tawar yang merupakan adat "pemulia jamee".
Baca juga: Saudagar Aceh Optimis Abdya jadi pusat KEK barat-selatan
"Memang KEK barat-selatan belum tentu terwujud dalam waktu dekat karena butuh waktu agak sedikit lama membangun insfrastrukturnya, sambil dunia usaha juga mempersiapkan komoditi apa saja yang akan diekspor dari Teluk Surin nanti," katanya.
Oleh karena itu, Elizar berharap kepada SKPK terkait agar terus berpacu mengajak petani dan pekebun dalam meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan dengan cara menambahkan luas lahan di Kabupaten Abdya.
Baca juga: Strategis, Pospera Abdya dukung Abdya jadi KEK barat selatan Aceh
"Hasil pertanian, perkebunan seperti jengkol, kopi, pala, jernang, pinang, dan komoditi lain sudah bisa dimulai penanamannya, sehingga ketika insfrastruktur Surin siap terbangun, hasil perkebunan dan pertanian sudah mulai menghasilkan," demikian Elizar Lizam.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Harapan kami, ketika bupati sudah 'tancap gas' untuk mendorong pengusaha pusat dan Pemerintah agar Kawasan Ekonomi Khusus terwujud di Teluk Surin, maka para SKPK Abdya harus mampu menterjemahkan apa yang dibutuhkan untuk program ini," kata mantan pengurus Kadin Abdya, Elizar Lizam di Blangpidie, Jumat.
Elizar mengaku, dunia usaha di Abdya menyambut baik MoU antara Pemerintah daerah dengan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), karena terjalinya kesepahaman bersama itu merupakan starting point dimulainya pembangunan ekonomi pantai barat-selatan.
Baca juga: Abdya diprediksi bakal terpilih sebagai pusat KEK barat-selatan
"Jadi, dengan telah terjalinya nota kesepahaman itu tentu dapat mendorong pemerintah tingkat pusat untuk menetapkan Abdya sebagai pusat KEK barat-selatan, apalagi ISMI itu tempat berkumpulnya pengusaha-pengusaha handal di Indonesia," kata Elizar Lizam.
Elizar yang juga Wakil Ketua DPRK Abdya periode 2009-2014 juga mengatakan jika pemerintah daerah menyambut ISMI dengan menggunakan karpet merah, maka dunia usaha Abdya akan menyambut mereka dengan tepung tawar yang merupakan adat "pemulia jamee".
Baca juga: Saudagar Aceh Optimis Abdya jadi pusat KEK barat-selatan
"Memang KEK barat-selatan belum tentu terwujud dalam waktu dekat karena butuh waktu agak sedikit lama membangun insfrastrukturnya, sambil dunia usaha juga mempersiapkan komoditi apa saja yang akan diekspor dari Teluk Surin nanti," katanya.
Oleh karena itu, Elizar berharap kepada SKPK terkait agar terus berpacu mengajak petani dan pekebun dalam meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan dengan cara menambahkan luas lahan di Kabupaten Abdya.
Baca juga: Strategis, Pospera Abdya dukung Abdya jadi KEK barat selatan Aceh
"Hasil pertanian, perkebunan seperti jengkol, kopi, pala, jernang, pinang, dan komoditi lain sudah bisa dimulai penanamannya, sehingga ketika insfrastruktur Surin siap terbangun, hasil perkebunan dan pertanian sudah mulai menghasilkan," demikian Elizar Lizam.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019