Yogyakarta (ANTARA) - Mantan calon Wakil Presiden Sandiaga Uno berharap masyarakat ikut mendukung apabila mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok telah resmi dipilih sebagai pemimpin baru di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Setelah (Ahok) terpilih, kita sudah wajib (mendukung) karena BUMN itu milik rakyat, milik bangsa dan negara, jadi patut didukung," kata Sandiaga seusai mengisi acara Seminar dan Diskusi bertajuk "Jihad Ekonomi melalui Pengembangan UMKM" di Yogyakarta, Kamis.
Baca juga: Kementerian BUMN pastikan Ahok akan duduki BUMN strategis
Masyarakat, menurut dia, patut mendukung pimpinan baru BUMN untuk mewujudkan kemaslahatan sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 yang memberikan amanat bahwa pengelolaan ekonomi negara dan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.
Sandiaga yakin Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pengambil kebijakan memastikan bahwa jajaran pimpinan BUMN baik komisaris maupun direksi yang dipilih sesuai dengan prinsip "the right man on the right place" (orang yang benar ada di tempat yang benar).
"Mungkin Pak Ahok memiliki kekuatan di bidang pertambangan karena beliau sarjana pertambangan, yang dicari tentu kecocokannya kepada 'the right man on the right place'," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Baca juga: Jokowi: tidak mungkin Ahok gantikan Ma'ruf
Meski demikian, Sandiaga meminta masyarakat tak perlu buru-buru mengomentari dan berspekulasi terlebih dahulu mengenai rencana penunjukan Ahok sebagai bos di salah satu perusahaan pelat merah oleh Menteri BUMN.
"Kita menunggu saja hasil akhirnya, jangan kita 'judge' (hakimi) dulu, jangan langsung memberikan komentar. Kita tunggu dulu apa yang menjadi pertimbangan Pak Erick untuk disampaikan kepada publik," kata dia.
Kementerian BUMN memastikan Ahok akan memimpin salah satu BUMN sebagai direktur utama atau komisaris. Keputusan mengenai BUMN yang bakal dipimpin mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan disampaikan dalam waktu dekat.
Meski demikian, kabar berembus Ahok direkomendasikan menjabat posisi Komisaris PT Pertamina atau PT PLN (Persero).