Meulaboh (ANTARA) - Bupati Aceh Barat H Ramli MS kembali memimpin organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Aceh Barat masa bakti tahun 2020-2024 dalam konferensi cabang berlangsung di Meulaboh, Senin (27/1).
Ia terpilih setelah seluruh peserta konferensi cabang yang dihadiri sekitar 170 peserta dari seluruh kecamatan di Aceh Barat, mencalonkan dirinya sebagai bakal calon ketua tanfiziyah. Sedangkan komposisi jabatan Rais Syuriah dijabat oleh Teungku H Cut Usman Al-Razali setelah dicalonkan oleh seluruh peserta.
“Bapak H Ramli MS terpilih karena saat konfercab, tidak ada satu pun peserta lainnya yang mencalonkan diri sebagai balon ketua saat pendaftaran dibuka oleh panitia pemilihan, sehingga H Ramli MS hanya maju sebagai calon tunggal,” kata Ketua Formatur pemilihan, Teungku H Cut Usman didampingi Teungku Bachtiar, Selasa (28/1).
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Aceh, Teungku H Faisal Ali diwakili Sekretaris PWNU, Teungku Asnawi dalam sambutannya mengatakan pihaknya berharap kepengurusan baru yang sudah terpilih di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Aceh Barat, masa bakti tahun 2020-2024 agar dapat menjalankan organisasi dengan baik dan bermitra dengan pemerintah.
“Ke depan, NU harus terus menjadi organisasi masyarakat yang mendukung setiap kebijakan pemerintah. Meski ke depan pemimpin di Aceh Barat berganti, NU harus tetap menjadi bagian dari lembaga yang mendukung pemerintah sejauh programnya bermanfaat bagi masyarakat banyak,” kata Teungku Asnawi.
Di sisi lain, ia juga berharap NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia juga harus menjadi garda terdepan dalam mendukung pelaksanaan syariat Islam di Aceh, serta para kader siap menjadi garda terdepan dalam merawat dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, Bupati Aceh Barat H Ramli MS yang juga ketua terpilih mengatakan dirinya sangat berterima kasih kepada seluruh peserta yang mengamanahkan kepercayaan tersebut kepada dirinya, untuk kembali memimpin organisasi NU di Aceh Barat selama lima tahun mendatang.
Meski di periode sebelumnya 2015-2019 organisasi ini sempat tersendat pelaksanaan kegiatannya, ke depan ia berjanji ormas tersebut akan terus eksis di Aceh Barat dengan mendukung penuh penegakan syariat Islam di Aceh, dan terus mengembangkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang berpedoman pada kitab suci Al Quran dan Hadist Shahih.