Banda Aceh (ANTARA) - Psikolog Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dra Endang Setianingsih M Pd Psi menilai penyebarluasan muatan pornografi menjadi salah satu pemicu kekerasan seksual terhadap anak, bahkan saudara kandungnya sendiri yang melakukannya.
"Bebasnya seseorang mengakses pornografi menggunakan smartphone membuat anak rentan menjadi korban kekerasan seksual," katanya saat ditemui di Banda Aceh, Rabu.
Incess atau pun hubungan darah biasanya terjadi karena biasanya pelaku selalu melihat hal-hal pornografi dan melampiaskannya ke si anak. Baik itu ayah kepada anak ataupun kakak ke adiknya, kata Endang.
Kata dia, biasanya pelaku yang memang sudah mengetahui dan mengenal korban dengan mudah akan memberikan ancaman agar korban tetap diam dan tidak menceritakan hal yang dia alami kepada orang lain.
"Banyak kasus seperti itu yang kita tangani, dan bahkan ada korban yang sampai hamil dan melahirkan," tambahnya.
Endang menambahkan pendidikan sex kepada anak perlu dilakukan agar mereka paham jika membuka baju atau pun dipegang bagian tubuhnya oleh orang lain tersebut merupakan hal yang salah.
"Kita berharap agar pemerintah membuka rumah rehabilitas untuk para korban, agar para korban bisa dipulihkan psikisnya secara maksimal dan mulai bisa menerima dirinya serta menerima lingkungannya dengan baik," kata Endang.