Banda Aceh (ANTARA) - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak Pemerintah Aceh segera menuntaskan pembangunan rumah sakit (RS) regional di Kota Langsa.
"Dari pantauan kami di lapangan, pembangunan RS Regional di Kota Langsa terkesan lambang," kata Ketua Komisi V DPR Aceh M Rizal Falevi Kirani di Banda Aceh, Jumat.
Oleh karena itu, kata M Rizal Falevi, Komisi V DPR Aceh terus mendorong pembangunannya dituntaskan sesuai target yang telah ditentukan, sehingga kehadiran rumah sakit regional tersebut memberi manfaat kepada masyarakat.
Menurut M Rizal Falevi, kehadiran rumah sakit regional di Kota Langsa untuk mengurangi semakin padatnya pasien rujukan ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) di Banda Aceh.
M Rizal Falevi menyebutkan sekarang pasien rujukan ke RSUDZA semakin meningkat. Kebutuhan rumah sakit tipe lengkap belum ada di wilayah lainnya di Aceh, kecuali di Kota Banda Aceh, yakni RSUDZA.
"Pembangunan rumah sakit regional tersebut merupakan program prioritas Pemerintah Aceh. Karena itu, kami mendorong Pemerintah Aceh segera menuntaskan pembangunan rumah sakit regional tersebut," kata M Rizal Falevi.
Selain itu, Komisi V DPR Aceh juga menilai pengalokasian anggaran pembangunan rumah sakit regional di Kota Langsa masih kurang maksimal. Anggaran yang dialokasikan setiap tahunnya sekitar Rp50 miliar.
"Sementara, total anggaran pembangunan rumah sakit tersebut mencapai Rp1,2 triliun. Dengan anggaran Rp50 miliar setiap tahunnya, maka dibutuhkan waktu 24 tahun untuk menyelesaikan pembangunan RS Regional Kota Langsa," kata M Rizal Falevi Kirani.
DPRA desak Pemerintah Aceh tuntaskan pembangunan RS Regional Langsa
Jumat, 13 Maret 2020 18:18 WIB