• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News aceh
Kamis, 25 Desember 2025
Antara News aceh
Antara News aceh
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Akademisi apresiasi respons Pertamina manfaatkan sumur gas untuk listrik darurat di Aceh

      Akademisi apresiasi respons Pertamina manfaatkan sumur gas untuk listrik darurat di Aceh

      23 Desember 2025 20:39

      BNPB: Jumlah pengungsi banjir tiga provinsi Sumatra berkurang

      BNPB: Jumlah pengungsi banjir tiga provinsi Sumatra berkurang

      20 Desember 2025 20:15

      Pemerintah kebut pemulihan pascabencana di Sumatra

      Pemerintah kebut pemulihan pascabencana di Sumatra

      18 Desember 2025 21:51

      BNPB percepat pembangunan hunian sementara di daerah bencana Sumatera

      BNPB percepat pembangunan hunian sementara di daerah bencana Sumatera

      18 Desember 2025 20:23

      NU ajak masyarakat terlibat aktif aksi solidaritas bencana sumatera

      NU ajak masyarakat terlibat aktif aksi solidaritas bencana sumatera

      18 Desember 2025 19:00

  • Daerah
    • Banda Aceh
    • Aceh Besar
    • Aceh Barat
    • Aceh Jaya
    • Aceh Selatan
    • Aceh Tengah
    • Aceh Timur
    • Bireuen
    • Aceh Utara
    • Lhokseumawe
    • Lainnya
    • Aceh Tenggara
    • Kab. Aceh Singkil
    • DPRA
    • Kota Sabang
    • Kota Subulussalam
    • Kota Langsa
    • Kab. Abdya
    • Kab Nagan Raya
    • Pemerintah Aceh
    • Kabupaten Aceh Tamiang
    • Kabupaten Bener Meriah
    • Gayo Lues
    • Kabupaten Pidie
    • Pemkab Bener Meriah
    • Pemkab Simuelu
    • Teknologi
      • Update Bencana Aceh, pemulihan BTS telekomunikasi baru 40 persen karena bergantung ketersediaan listrik

        Update Bencana Aceh, pemulihan BTS telekomunikasi baru 40 persen karena bergantung ketersediaan listrik

        11 Desember 2025 21:34

        Update Bencana Aceh, Suplai listrik jadi kendala utama pemulihan jaringan telekomunikasi

        Update Bencana Aceh, Suplai listrik jadi kendala utama pemulihan jaringan telekomunikasi

        5 Desember 2025 19:20

        Komdigi tegaskan Starlink di lokasi bencana Aceh gratis

        Komdigi tegaskan Starlink di lokasi bencana Aceh gratis

        3 Desember 2025 18:48

        Komdigi: 70 persen infrastruktur seluler di Aceh pulih dari bencana

        Komdigi: 70 persen infrastruktur seluler di Aceh pulih dari bencana

        2 Desember 2025 19:11

        Update Bencana Aceh, Komdigi bantu 20 perangkat starlink

        Update Bencana Aceh, Komdigi bantu 20 perangkat starlink

        1 Desember 2025 15:08

    • Hiburan
      • Pemkab Aceh Barat larang warga rayakan tahun baru, termasuk larang bakar mercon dan tiup terompet

        Pemkab Aceh Barat larang warga rayakan tahun baru, termasuk larang bakar mercon dan tiup terompet

        22 Desember 2025 10:07

        Santri Aceh Besar sisihkan uang jajan untuk bantuan bencana, sempat bingung menyalurkannya

        Santri Aceh Besar sisihkan uang jajan untuk bantuan bencana, sempat bingung menyalurkannya

        13 Desember 2025 15:02

        Tak Mau Seremonial Donasi, Keluarga Besar J99 Corp. Sambangi Pengungsi Banjir Aceh Tamiang

        Tak Mau Seremonial Donasi, Keluarga Besar J99 Corp. Sambangi Pengungsi Banjir Aceh Tamiang

        11 Desember 2025 21:26

        Marcella Zalianty semangati pengungsi bencana banjir Aceh di Pidie Jaya

        Marcella Zalianty semangati pengungsi bencana banjir Aceh di Pidie Jaya

        5 Desember 2025 23:48

        Busana "Bungong Kayee" Nagan Raya raih juara lomba peragaan busana tingkat provinsi

        Busana "Bungong Kayee" Nagan Raya raih juara lomba peragaan busana tingkat provinsi

        10 November 2025 17:53

    • Sport
      • Persiraja Banda Aceh cukur Sriwijaya FC 5-0, begini jalan pertandingan

        Persiraja Banda Aceh cukur Sriwijaya FC 5-0, begini jalan pertandingan

        25 November 2025 07:32

        PSSI Aceh benahi kompetisi kelompok usia dini

        PSSI Aceh benahi kompetisi kelompok usia dini

        20 November 2025 18:57

        Pelatih Persiraja tekankan pemain tak terbeban hadapi Sumsel United di kandang

        Pelatih Persiraja tekankan pemain tak terbeban hadapi Sumsel United di kandang

        17 November 2025 15:52

        Iwan Wahfar terpilih jadi Ketua Woodball Aceh secara aklamasi

        Iwan Wahfar terpilih jadi Ketua Woodball Aceh secara aklamasi

        9 November 2025 17:00

        Akhirnya, Persiraja Banda Aceh menang di kandang

        Akhirnya, Persiraja Banda Aceh menang di kandang

        3 November 2025 18:07

    • Ekonomi
      • BSI pastikan nasabah terdampak bencana dapat relaksasi

        BSI pastikan nasabah terdampak bencana dapat relaksasi

        15 jam lalu

        Pertamina maksimalkan distribusi BBM ke Aceh kendati akses terbatas

        Pertamina maksimalkan distribusi BBM ke Aceh kendati akses terbatas

        18 Desember 2025 21:28

        Jalur Simpang KKA ke wilayah tengah Aceh sudah dapat dilalui kendaraan

        Jalur Simpang KKA ke wilayah tengah Aceh sudah dapat dilalui kendaraan

        18 Desember 2025 19:42

        Dinas Pangan fasilitasi angkutan sayur-mayur daerah bencana Aceh lewat udara

        Dinas Pangan fasilitasi angkutan sayur-mayur daerah bencana Aceh lewat udara

        18 Desember 2025 18:25

        Warga Pijay harap pemerintah pulihkan sawah yang tertimbun lumpur banjir

        Warga Pijay harap pemerintah pulihkan sawah yang tertimbun lumpur banjir

        18 Desember 2025 02:17

    • Kesehatan
      • Istri donorkan ginjal untuk suami yang sakit, operasi berhasil di RSUDZA Banda Aceh

        Istri donorkan ginjal untuk suami yang sakit, operasi berhasil di RSUDZA Banda Aceh

        22 Desember 2025 18:39

        Update Bencana Aceh, 366 puskesmas sudah berfungsi lagi

        Update Bencana Aceh, 366 puskesmas sudah berfungsi lagi

        20 Desember 2025 12:46

        Dinkes Aceh waspadai penyakit menular di titik pengungsian

        Dinkes Aceh waspadai penyakit menular di titik pengungsian

        19 Desember 2025 19:57

        Kemenkes kembali lepas relawan kesehatan hingga psikolog ke Aceh

        Kemenkes kembali lepas relawan kesehatan hingga psikolog ke Aceh

        19 Desember 2025 17:15

        PMI distribusi 1.955 kantong darah ke wilayah bencana di Aceh

        PMI distribusi 1.955 kantong darah ke wilayah bencana di Aceh

        14 Desember 2025 20:46

    • Politik
      • KPK cek informasi dugaan suap dari ayah Bupati Bekasi

        KPK cek informasi dugaan suap dari ayah Bupati Bekasi

        18 jam lalu

        Percepat pemulihan, Jhonlin Group kirim 16 alat berat ke Aceh

        Percepat pemulihan, Jhonlin Group kirim 16 alat berat ke Aceh

        18 jam lalu

        Jamaluddin kembali pimpin Kosgoro 1957 Aceh 2025-2030

        Jamaluddin kembali pimpin Kosgoro 1957 Aceh 2025-2030

        23 Desember 2025 12:23

        Cek Fakta: Tidak ada warga binaan di Aceh dibebaskan untuk cari keluarga

        Cek Fakta: Tidak ada warga binaan di Aceh dibebaskan untuk cari keluarga

        20 Desember 2025 16:39

        Menko Polkam: Perbaikan jembatan di wilayah bencana terus dipacu

        Menko Polkam: Perbaikan jembatan di wilayah bencana terus dipacu

        11 Desember 2025 20:12

    • Dunia
      • Paldam IM bangun sumur bor di daerah terdampak banjir

        Paldam IM bangun sumur bor di daerah terdampak banjir

        17 Desember 2025 19:07

        Update Bencana Aceh, Akademisi dukung keterlibatan lembaga PBB

        Update Bencana Aceh, Akademisi dukung keterlibatan lembaga PBB

        15 Desember 2025 21:09

        Update Bencana Aceh, Malaysia bantu tiga ton obat hingga pakaian

        Update Bencana Aceh, Malaysia bantu tiga ton obat hingga pakaian

        11 Desember 2025 00:42

        JICA Jepang siap bantu pemulihan pasca bencana Aceh

        JICA Jepang siap bantu pemulihan pasca bencana Aceh

        2 Desember 2025 12:18

        Haji Uma bersama GAB dan BP3MI bantu pulangkan jenazah warga Aceh di Malaysia

        Haji Uma bersama GAB dan BP3MI bantu pulangkan jenazah warga Aceh di Malaysia

        23 November 2025 18:38

    • Artikel
        • Opini
        • Buku
        • Sosok
        • Religi
        • Komentar
        Aceh Tamiang dan Keberlanjutan Peradaban Melayu

        Aceh Tamiang dan Keberlanjutan Peradaban Melayu

        19 Desember 2025 18:06

        Warkop, Kabel Rol, Secangkir Kopi : Perjuangan Jurnalis Memberitakan Banjir Aceh

        Warkop, Kabel Rol, Secangkir Kopi : Perjuangan Jurnalis Memberitakan Banjir Aceh

        18 Desember 2025 01:45

        Dari tsunami ke bencana banjir, gajah sumatera datang membantu Aceh

        Dari tsunami ke bencana banjir, gajah sumatera datang membantu Aceh

        9 Desember 2025 20:10

        Penyintas bencana di Aceh Tamiang minum air banjir untuk bertahan hidup

        Penyintas bencana di Aceh Tamiang minum air banjir untuk bertahan hidup

        3 Desember 2025 18:44

        Menguak joki skripsi di perguruan tinggi

        Menguak joki skripsi di perguruan tinggi

        11 Agustus 2024 15:21

        Begini cara merawat kucing berbulu panjang

        Begini cara merawat kucing berbulu panjang

        10 Juni 2022 14:40

        Buku biografi perintis jalan damai Aceh diterbitkan

        Buku biografi perintis jalan damai Aceh diterbitkan

        19 September 2020 15:30

        FKUB nyatakan Aceh provinsi paling toleran

        FKUB nyatakan Aceh provinsi paling toleran

        6 Agustus 2020 19:11

        Asa anak nelayan di ujung negeri lewat sekolah rakyat

        Asa anak nelayan di ujung negeri lewat sekolah rakyat

        15 Juli 2025 21:18

        Mengenang Paus Fransiskus, Reformis yang membelah opini publik

        Mengenang Paus Fransiskus, Reformis yang membelah opini publik

        21 April 2025 17:54

        Mualem Anak Ideologis Hasan Tiro

        Mualem Anak Ideologis Hasan Tiro

        18 Februari 2025 10:30

        Kisah akademisi asal Gaza, pelarian dan harapan

        Kisah akademisi asal Gaza, pelarian dan harapan

        4 Januari 2025 11:33

        Sejarah Masjid Tgk Di Anjong warisan ulama Aceh abad ke-18

        Sejarah Masjid Tgk Di Anjong warisan ulama Aceh abad ke-18

        19 Maret 2025 14:21

        Menyudahi rindu di hari kemenangan

        Menyudahi rindu di hari kemenangan

        3 Mei 2022 11:30

        Menikmati keindahan Masjid Raya Baiturrahman dari ketinggian

        Menikmati keindahan Masjid Raya Baiturrahman dari ketinggian

        28 April 2022 18:42

        Menjemput Lailatul Qadar

        Menjemput Lailatul Qadar

        28 April 2022 09:30

        Indonesia targetkan gabung ke OECD, apa keuntungannya?

        Indonesia targetkan gabung ke OECD, apa keuntungannya?

        6 Maret 2025 10:18

        Tips sebelum mudik dengan kendaraan pribadi

        Tips sebelum mudik dengan kendaraan pribadi

        31 Maret 2023 11:39

        Tips jaga emosi terjaga selama berpuasa

        Tips jaga emosi terjaga selama berpuasa

        27 Maret 2023 12:33

        Begini cerita tentang Citayam Fashion Week

        Begini cerita tentang Citayam Fashion Week

        27 Juli 2022 13:40

    • Foto
      • FOTO - Banjir Aceh Timur

        FOTO - Banjir Aceh Timur

        Senin, 1 Desember 2025 10:07

        FOTO - Operasi zebra Seulawah Polresta Banda Aceh

        FOTO - Operasi zebra Seulawah Polresta Banda Aceh

        Kamis, 20 November 2025 18:31

        FOTO - Fenomena supermoon di Aceh

        FOTO - Fenomena supermoon di Aceh

        Rabu, 5 November 2025 21:25

        FOTO - Penyerahan SK PPPK Tahap II di Aceh

        FOTO - Penyerahan SK PPPK Tahap II di Aceh

        Senin, 3 November 2025 17:19

        FOTO - Percepat musim tanam padi

        FOTO - Percepat musim tanam padi

        Senin, 3 November 2025 13:15

    • Video
      • Pidie Jaya kembali dilanda banjir, belasan desa ikut terdampak

        Pidie Jaya kembali dilanda banjir, belasan desa ikut terdampak

        Kamis, 25 Desember 2025 1:11

        Aceh anggarkan Rp145 miliar untuk percepat pembersihan kawasan bencana

        Aceh anggarkan Rp145 miliar untuk percepat pembersihan kawasan bencana

        Kamis, 25 Desember 2025 0:23

        Pembangkit listrik dari TNI AL bantu layanan kesehatan di Aceh Tamiang

        Pembangkit listrik dari TNI AL bantu layanan kesehatan di Aceh Tamiang

        Rabu, 24 Desember 2025 22:30

        Komitmen TNI AL siap dampingi korban banjir pada masa pemulihan

        Komitmen TNI AL siap dampingi korban banjir pada masa pemulihan

        Senin, 22 Desember 2025 22:58

        Prajurit KRI dr Soeharso dipastikan siap tangani korban banjir Aceh

        Prajurit KRI dr Soeharso dipastikan siap tangani korban banjir Aceh

        Sabtu, 20 Desember 2025 17:10

    Opini

    "Jedanya" Kehidupan di Kueng Teunom

    Senin, 11 Agustus 2014 20:25 WIB

    Banda Aceh, 11/8 (Antaraaceh) - Pekan lalu atau akhir Juli 2014, masyarakat Kecamatan Pasie Raya Kabupaten Aceh Jaya, dihebohkan berita tentang ribuan ikan mati mendadak di sungai (Krueng) Teunom.
    Tidak hanya itu, sebagian warga seperti di Gampong Sarah Raya, dan Alue Jang mengaku pusing dan gatal-gatal terutama setelah mereka mengonsumsi ikan kerling hasil tangkapan nelayan di Krueng Teunom tersebut.
    Masyarakat pun resah, terutama mereka yang mengantungkan hidupnya dari sumber air Krueng Teunom. Sungai itu bertahun-tahun dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih, dan sumber pendapatan dari tangkapan ikan kerling.
    Kemudian, Pemerintah Aceh merespon keresahan masyarakat Pasie Raya dengan mengirim tim untuk melakukan penelitian guna mencari penyebab matinya ikan di sungai yang berhulu di Geumpang, Kabupaten Pidie.
    Bahkan, ada warga Sarah Raya yang mencoba mengait-ngaitkan kematian ribuan ikan itu sebagai tanda-tanda alam yakni berupa akan meletusnya gunung berapi di daerah pedalaman di provinsi berpenduduk sekitar 5 juta jiwa tersebut.
    "Masyarakat ada yang berpikir, adanya belerang di dalam tanah dan keluar sebagai isyarat akan meletusnya gunung berapi," kata Fadli, pemuda Gampong Sarah Raya.
    Di Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie itu memang terdapat gunung berapi aktif yakni "Peuet Sago". Gunung itu memiliki ketinggian 2780 mdpl dengan posisi geografis berada pada 4 0- 5 1/2 0 Lintang Selatan dan 96 0 - 20 0 Bujur Timur.
    Kendati demikian, juga ada yang berkayakinan pencemaran sungai oleh merkuri yang digunakan para penambang emas tradisional itu menjadi penyebab matinya ikan dan tercemarnya air Krueng Teunom.
    "Di atas sana (kawasan hutan) ada warga yang mencari emas. Penambang emas tradisional itu tidak hanya penduduk Sarah Raya, tapi juga ada yang datang dari berbagai daerah," kata Fadli menambahkan.
    Untuk mengantisipasi jangan sampai masyarakat terkena dampak serius dari pencemaran itu maka pihak kepolisian bekerja sama dengan Pemkab Aceh Jaya telah memasang spanduk di sejumlah lokasi di DAS Krueng Teunom.
    Spanduk itu berisi imbauan agar warga tidak konsumsi air, menangkap ikan dan melakukan aktivitas lainnya di sungai tersebut sambil menunggu adanya pemberitahuan secara resmi dari pemerintah.
    Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Raihannah menjelaskan ribuan ikan yang mati di sepanjang sungai Meriam di Kabupaten Pidie hingga Krueng Teunom, Aceh Jaya itu positif karena keracunan.
    Penjelasan itu disampaikan sampel ikan-ikan tersebut diuji di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syah Kuala (Unsyiah) Darussalam. Ciri-ciri ikan yang mati itu antara lain hatinya bengkak, jaringan kulit mengalami pendarahan.
    Kepala DKP Aceh Jaya Ridwan Yusuf, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengimbau warga  untuk sementara waktu menghentikan kegiatan di sungai, disebabkan beberapa warga yang mengonsumsi ikan kerling mengalami mual, pusing hingga muntah.
    Ikan kerling hanya hidup di sungai-sungai air tawar yang deras itu dalam bahasa Indonesia disebut dengan ikan jurung. Ikan itu termasuk salah satu jenis ikan air tawar yang paling digemari oleh sebagian masyarakat Aceh, sehingga hanya bisa mencapai Rp70 ribu/kilogram.
    Kasus keracunan warga setelah mengonsumsi ikan kerling tangkapan di Krueng Teunom itu kini telah berdampak terhentinya aktivitas masyarakat di sungai tersebut. "Tidak ada lagi warga yang mandi, menangkap ikan dan aktivitas lainnya sejak pencemaran di Krueng Teunom," kata warga lainnya, Hamid.
    "Biasanya, kami mengambil air sungai untuk dimasak. Kemudian mandi dan mencuci pakaian dan membuang air besar (berak), tapi kini tidak berani lagi, sebab sudah gatal-gatal," kata Nurhayati, warga Sarah Raya.
    Ramli (33), warga Sarah Raya, menduga pencemaran yang berdampak matinya ikan di Krueng Teunom itu terjadi pada tanggal 30 Juli 2014. "Saat itu, saya mencari ikan jenis Kerlieng di sungai dan merasa heran karena ketika mengangkat jaring, ikannya cukup banyak, tidak seperti biasanya," kata dia menjelaskan.
    Namun, ketika itu ikan hasil tangkapan dalam jumlah banyak tersebut dibawa pulang, dan terlihat sebagiannya dalam kondisi mengeluarkan darah dari sisik, dan matanya agak putih.
    "Saya tidak merasakan apa-apa, dan sebagian saya masak dan sebagian lainnya sudah direncanakan untuk dijual esok harinya," kata Ramli menjelaskan.
    Akan tetapi, kata dia, saat ikan itu akan dijual, timbul kecurigaan dikerenakan dari kondisi fisiknya yang mati dan mengeluarkan dari dari sisik ikan tersebut.
    " Akhirnya saya memutuskan untuk membuang ikan itu. Saat itu juga saya merasakan pusing-pusing dan mengantuk setelah mengonsumsinya," katanya menambahkan.
    Kepala Dinas Kesehatan Aceh Taqwallah menyebutkan dugaan beberapa jenis penyakit ringan yang diderita masyarakat di daerah aliran Krueng Teunom akibat dari keracunan ikan.
    "Beberapa jenis penyakit ringan yang diderita masyarakat Desa Sarah Raya dan Alue Jang, Kecamatan Teunom, itu terindikasi dampak dari keracunan ikan yang mereka makan," katanya menjelaskan.
    Tim dokter umum dan berbagai spesialis dari Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh diturunkan ke desa pedalaman Aceh Jaya untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan massal kepada masyarakat pada Sabtu (9/8).
    Didampingi Direktur Utama RSUDZA Dr dr Syahrul, ia menyeebutkan dari sebanyak 82 kasus penyakit yang ditemukan masing-masing 21 kasus gangguan mata, 24 masalah kulit, 18 kasus penyakit dalam, dan tercatat 19 kasus anak.
    "Semua pengunjung posko kesehatan yang dibentuk Dinas Kesehatan Aceh dan Aceh Jaya terlayani dengan baik," katanya menambahkan.
    Para medis yang dikerahkan sebanyak 121 orang, terdiri dari 14 dokter ahli dari penyakit dalam, saraf, anak, THT, mata, kulit, paru, obsgyn, gigi dan dokter umum tercatat  31 orang dengan jumlah penduduk yang berobat 1.060 jiwa.Ancam lingkungan hidup
    Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh menilai pencemaran yang semakin marak terjadi mengancam lingkungan hidup di provinsi itu.
    "Pencemaran ini terjadi karena penambangan emas liar maupun mengubah fungsi hutan dan pencemaran ini sudah menjadi ancaman serius bagi lingkungan hidup di daerah ini," kata Direktur Eksekutif Walhi Aceh M Nur.
    Menurut dia, Walhi sudah mengingatkan Pemerintah Aceh sejak 2009. Peringatan tersebut terkait tidak mengubah fungsi hutan, baik hutan lindung, maupun hutan lainnya untuk pertambangan maupun konvensi penggunaan lainnya.
    "Namun, peringatan ini sepertinya tidak mendapat respons, sehingga apa yang menjadi kekhawatiran Walhi Aceh beberapa tahun lalui dapat dibuktikan hari ini. Pencemaran dan kekeringan sudah terjadi sekarang ini di Aceh," kata dia.
    Sejumlah kasus pencemaran sungai, perairan laut, maupun kekeringan, kata dia, kini sudah melanda Aceh. Kasus-kasus menjadi warisan bagi generasi Aceh berikutnya.
    Selain itu, 15 dari 23 kabupaten/kota di Aceh dapat dipastikan menjadi sumber utama bencana ekologis. Hal ini terjadi karena fungsi hutan diubah untuk peruntukan lain.
    "Walhi Aceh sudah berulang kali mengingatkan Pemerintah Aceh adanya bencana ekologis akan dampak mengubah fungsi hutan serta penggunaan zat kimia berbahaya di pertambangan. Dan hari ini sudah terbukti," ungkap M Nur.
    Aceh, lanjut dia, merupakan daerah kaya sumber daya mineral dan pertambangan. Namun, karena pengelolaan yang salah, kekayaan tersebut menjadi bumerang bagi rakyat Aceh.
    Pemerintah Aceh, kata dia, hanya peduli dengan meraup pendapatan sebanyak mungkin dari sumber daya mineral, tetapi mengabaikan hak masyarakat mendapatkan hidup yang sehat dan bersih.
    "Satu hal yang patut dipertanyakan, apakah perusahaan tambang di Aceh memiliki amdal dalam melaksanakan aktivitas penambangannya" Kalau ada, tentu pencemaran tidak terjadi," ketus M Nur.
    Oleh karena itu, kata dia, Walhi Aceh mendesak Gubernur Aceh berani dan tegas merespons banyaknya kasus pencemaran akibat pertambangan dan perubahan fungsi hutan.
    "Respons ini untuk menyelamatkan lingkungan hidup Aceh. Kerugian akibat bencana ekologis lebih besar ketimbang pemasukan yang didapat. Karena itu, segeralah bertindak demi generasi Aceh selanjutnya," kata M Nur.
    Bahkan, Lembaga swadaya masyarakat Gerakan Antikorupsi (GeRAK) menilai Pemerintah Aceh tidak berani mengevaluasi seluruh izin pertambangan.
    "Kami menilai Pemerintah Aceh tidak berani mengevaluasi izin-izin tambang yang bermasalah di lapangan," kata Kepala Divisi Advokasi Korupsi GeRAK Aceh Hayatudin Tanjung.
    Berdasarkan data dan catatan GeRAK, kata dia, ada 134 izin pertambangan yang sudah dikeluarkan pemerintah daerah di Aceh. Izin tersebut tidak semuanya tidak semua melakukan operasi produksi di lapangan.
    Kebanyakan izin, lanjut dia, yang dikeluarkan hanya untuk melakukan penelitian atau eksplorasi. Namun, pemegang izin eksplorasi malah sudah melakukan penambangan atau eksploitasi.
    "Seharusnya, izin eksplorasi ini segera dievaluasi oleh Pemerintah Aceh maupun pemerintah daerah di Aceh. Sebab, izin eksplorasi tidak memberikan kontribusi pendapatan saerah dari sektor pertambangan," kata Hayatudin Tanjung.
    Selama ini, sebut dia, dari 134 perusahaan yang memiliki izin hanya 25 perusahaan yang sudah memiliki izin usaha produksi.
    Ironinya, kata Hayatudin Tanjung, dari 25 perusahaan pemegang izin usaha produksi tersebut hanya tiga perusahaan yang memberikan pemasukan untuk Aceh.
    "Kami sudah melakukan pemantauan ke setiap daerah dan hanya tiga perusahaan yang selama ini memberikan pemasukan untuk Aceh," ungkap Hayatudin Tanjung.
    Oleh karena itu, lanjut dia, GeRAK Aceh mendesak Gubernur Aceh selaku kepala daerah segera mengevaluasi semua izin pertambangan, baik eksplorasi maupun eksploitasi.
    "Gubernur janga hanya berani bicara di media, tetapi harus mengambil langkah konkret mengevaluasi izin-izin pertambangan. Kalau yang tidak memberikan kontribusi, langsung dicabut izinnya," kata Hayatudin Tanjung.
    Untuk menjawab tudingan itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menegaskan pihaknya hingga kini masih memberlakukan penghentian sementara (moratorium) pertambangan terutama bidang galian emas dan bijih besi sebagai upaya menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
    "Moratorium pertambangan  sudah menjadi komitmen kita dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. Dan Sumberdaya alam ini akan kita warisi untuk dimanfaatkan oleh generasi Aceh dimasa mendatang," katanya menegaskan.
    Gubernur juga menyatakan pihaknya terus  mencarikan jalan keluar terkait  penanganan pencemaran limbah logam berat yang mengakibatkan matinya ikan dan tercemarnya air sungai di Krueng Teunom dan Krueng Meriam di Pidie.
    Zaini Abdullah menyatakan  prihatin disebabkan warga tidak melihat dampak negatif dari aksi penambangan emas dengan menggunakan bahan kimia berbahaya yakni merkuri (Hg) dan sianida.
    "Penggunaan merkuri secara bebas dan tanpa pengawasan pihak berwenang menyebabkan pencemaran air sungai dan tanah. Ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup serta harus dilakukan langkah-langkah penanganan segera," katanya menjelaskan.
    Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam berwujud cair, bila dipanaskan pada suhu 37 derajat celsius akan menguap.  Para penambang emas tradisional menggunakan merkuri untuk menangkap dan memisahkan butir-butir emas dari bebatuan kecil.
    Gubernur juga meminta  masyarakat  tidak lagi melakukan penambangan emas tanpa izin karena di beberapa lokasi sudah mulai terjadi kerusakan lingkungan, pencemaran air,  hutan rusak, udara  tercemar dan kerusakan sarana jalan.
    "Ini sesuatu yang sudah dalam kategori darurat dan tidak bisa dibiarkan, itu merupakan masalah serius yang diperlukan penanganan sesegera," demikian Gubernur Aceh Zaini Abdullah menjelaskan.
    Oleh Azhari


    Editor : Salahuddin Wahid
    COPYRIGHT © ANTARA 2014

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    • Whatsapp
    • facebook
    • twitter
    • email
    • pinterest
    • print

    Berita Terkait

    Prabowo: Pemerintah jamin kehidupan keluarga Affan, driver ojol tewas terlindas rantis

    Prabowo: Pemerintah jamin kehidupan keluarga Affan, driver ojol tewas terlindas rantis

    29 Agustus 2025 14:37

    BSI gelar Gema Ramadhan 1446 Hijirah di Banda Aceh

    BSI gelar Gema Ramadhan 1446 Hijirah di Banda Aceh

    22 Maret 2025 19:38

    Komdigi ingatkan generasi muda Aceh tidak akses judi online

    Komdigi ingatkan generasi muda Aceh tidak akses judi online

    21 Maret 2025 22:12

    Pj Bupati Aceh Barat: Puasa Senin-Kamis langkah awal membangun kehidupan berkualitas

    Pj Bupati Aceh Barat: Puasa Senin-Kamis langkah awal membangun kehidupan berkualitas

    13 November 2024 21:00

    Akademisi: Jaga sumber daya air untuk keberlanjutan kehidupan

    Akademisi: Jaga sumber daya air untuk keberlanjutan kehidupan

    25 Maret 2024 21:15

    Usia harapan hidup warga Banda Aceh capai 75 tahun, begini penjelasannya

    Usia harapan hidup warga Banda Aceh capai 75 tahun, begini penjelasannya

    29 Februari 2024 20:37

    Pj Gubernur ajak masyarakat Aceh amalkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari

    Pj Gubernur ajak masyarakat Aceh amalkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari

    8 April 2023 08:02

    BPS sebut angka kelahiran di Aceh menurun dalam lima dekade

    BPS sebut angka kelahiran di Aceh menurun dalam lima dekade

    1 Februari 2023 20:54

    Terpopuler

    Polisi tahan sopir truk antre BBM sebabkan pemotor tewas di Aceh Barat

    Polisi tahan sopir truk antre BBM sebabkan pemotor tewas di Aceh Barat

    Uang donasi dipotong BSI untuk angsuran, surat Pemkab Aceh Tengah tak digubris

    Uang donasi dipotong BSI untuk angsuran, surat Pemkab Aceh Tengah tak digubris

    Kejari Simeulue eksekusi cambuk enam terpidana qanun syariat Islam

    Kejari Simeulue eksekusi cambuk enam terpidana qanun syariat Islam

    Layanan angkutan sampah Pemkab Aceh Barat "lumpuh", sebabkan tumpukan sampah di rumah warga

    Layanan angkutan sampah Pemkab Aceh Barat "lumpuh", sebabkan tumpukan sampah di rumah warga

    Update Bencana Aceh, Mualem: Bendera putih sebagai rasa solidaritas

    Update Bencana Aceh, Mualem: Bendera putih sebagai rasa solidaritas

    Top News

    • LKBN ANTARA salurkan kebutuhan dasar untuk korban banjir Aceh Tamiang

      LKBN ANTARA salurkan kebutuhan dasar untuk korban banjir Aceh Tamiang

      10 jam lalu

    • Bantuan internasional nonpemerintah sudah diizinkan masuk Aceh

      Bantuan internasional nonpemerintah sudah diizinkan masuk Aceh

      22 Desember 2025 13:59

    • Update Banjir Aceh, Emak-emak hadang mobil pengangkut elpiji

      Update Banjir Aceh, Emak-emak hadang mobil pengangkut elpiji

      19 Desember 2025 16:57

    • Update Bencana Aceh, Mualem: Bendera putih sebagai rasa solidaritas

      Update Bencana Aceh, Mualem: Bendera putih sebagai rasa solidaritas

      18 Desember 2025 15:43

    • Update Bencana Aceh, rumah rusak terdampak bencana 106.058 unit

      Update Bencana Aceh, rumah rusak terdampak bencana 106.058 unit

      16 Desember 2025 19:18

    Antara News aceh
    aceh.antaranews.com
    Copyright © 2025
    • Top News
    • Terkini
    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Daerah
    • Teknologi
    • Hiburan
    • Sport
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Politik
    • Dunia
    • Artikel
    • Ketentuan Penggunaan
    • Tentang Kami
    • Pedoman
    • Kebijakan Privasi
    • BrandA
    • ANTARA Foto
    • Korporat
    • PPID
    • www.antaranews.com
    • Antara Foto
    • IMQ
    • Asianet
    • OANA