Banda Aceh (ANTARA) - Kalangan pengrajin tahu dan tempe di Aceh mengaku kewalahan mendapatkan pasokan kacang kedelai menyusul sulit mendapatkan bahan baku tersebut.
Sekretaris Asosiasi Tahu Tempe Aceh Mulizar di Banda Aceh, Senin, mengatakan selain pasokan terbatas, harga kacang kedelai yang merupakan bahan baku tahu tempe juga melonjak drastis.
"Kami sudah kalang kabut mendapatkan pasokan kacang kedelai. Kalau pun dapat, jumlahnya sangat terbatas dan harganya pun melonjak drastis," kata Mulizar.
Mulizar mengatakan harga kacang kedelai sekarang ini sudah mencapai Rp9.800 per kilogram. Padahal, harga sebelumnya Rp7.000 per kilogram.
Menurut Mulizar, kenaikan harga kacang kedelai tersebut sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. Selain mahal, pengrajin juga kesulitan mendapatkan pasokan kacang kedelai.
Mulizar mengatakan kesulitan mendapatkan pasokan kacang kedelai tersebut menyebabkan banyak pengrajin terpaksa mengurangi kuantitas produksi. Bahkan ada yang terpaksa menghentikan usahanya.
"Kalau dulu, satu hari bisa menghabiskan kacang kedelai hingga 600 kilogram per hari. Sekarang, produksi berkurang hingga 250 kilogram. Kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi dengan kondisi seperti ini," kata Mulizar.
Kendati bahan baku naik drastis, kata Mulizar, pengrajin tidak menaikkan harga jual tahu terlalu tinggi. Sebab, akan memberatkan masyarakat, sehingga daya beli berkurang.
Upaya dilakukan pengrajin menyeimbangkan harga bahan baku, kata Mulizar, mengurangi ketebalan tahu yang diproduksi serta menaikkan Rp5.000 untuk satu ember tahu. Kalau dulu Rp100 ribu per ember, kini menjadi Rp105 ribu.
"Kami berharap pemerintah turun tangan mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga kedelai. Kami juga berharap pemerintah menyubsidi harga kedelai," kata Mulizar.