Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebutkan bahwa angka pengangguran di Indonesia meningkat sebanyak 2,6 juta orang akibat pandemi COVID-19.
"Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) angka pengangguran menjadi 9,7 juta secara nasional, dan ini tentu ada kenaikan 2,6 juta," kata Ida Fauziyah saat berkunjung ke BLK Banda Aceh, di Banda Aceh, Senin.
Ida mengatakan, Indonesia sebenarnya sudah menekan angka pengangguran sebelum pandemi COVID-19 yakni menurun kurang lebih tujuh juta orang. Namun, karena penyebaran virus tersebut angkanya kembali naik.
"Kita sudah tekan angka pengangguran kita pada awal sebelum pandemi itu sekitar tujuh juta, tapi karena pandemi naik lagi menjadi 9,77 juta orang," ujarnya.
Ida menyampaikan, banyak pekerja di Indonesia yang terdampak COVID-19, mereka dari pekerja formal kemudian bergeser menjadi pekerja informal.
Meskipun demikian, kata Ida, pemerintah sudah melakukan mitigasi, mulai dari mendorong keberlangsungan usaha hingga memberikan banyak insentif.
"Kita sudah menyalurkan subsidi kepada para pekerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan dari target 12,4 juta orang terealisasi 98 persen, hampir semua tercover," katanya.
Selain itu, lanjut Ida, pemerintah juga sudah membuat program kartu pra kerja, melakukan perluasan tenaga kerja melalui pelatihan kewirausahaan serta program lainnya seperti padat karya produktif dan infrastruktur.
"Semua ini dilakukan pemerintah supaya para pekerja yang terdampak tetap bisa survive (bertahan) pada saat pandemi ini," demikian ujar Ida Fauziyah.