Asuncion (ANTARA) - Ribuan warga Paraguay berkumpul di sekitar gedung kongres di pusat kota Asuncion pada Senin (8/3), menandai hari keempat protes di tengah seruan untuk memakzulkan Presiden Mario Abdo Benitez atas cara pemerintah menangani krisis kesehatan akibat COVID-19.
Para pengunjuk rasa, banyak yang mengenakan kaus sepak bola dan membawa bendera nasional, meneriakkan "Keluar Marito" dan "Semuanya keluar". Marito merupakan nama panggilan dari Presiden Mario Benitez.
Para pengunjuk rasa mengkritik pihak berwenang atas kurangnya obat-obatan dan tempat tidur perawatan intensif di tengah lonjakan kasus virus corona.
"Di rumah sakit tidak ada jarum suntik, tidak ada tempat tidur," kata seorang pemuda yang memperkenalkan dirinya sebagai Dudu D¡valos kepada televisi lokal. Divalos melakukan perjalanan dari kota Hernandarias, 340 kilometer timur Asuncion.
"Mereka punya waktu satu tahun untuk mempersiapkan diri dan tidak melakukan apa pun," ujar Divalos merujuk pada pemerintah.
Protes pada Jumat (5/3) telah berakhir dengan pertempuran sengit setelah polisi menggunakan gas dan peluru karet. Pada Sabtu (6/3) dan Minggu (7/3), demonstrasi yang tidak terlalu intens bergeser ke daerah dekat kediaman presiden, di lingkungan makmur kota Asuncion.
Para pengunjuk rasa dan beberapa anggota parlemen telah menyerukan agar Presiden Paraguay itu dimakzulkan, meskipun Benitez tampaknya masih memiliki cukup dukungan untuk mengatasi tantangan apa pun.
Namun, dia terpaksa mengacak kabinetnya "untuk kepentingan pengamanan".
Pada Senin (8/3), Benitez menunjuk kepala staf kepresidenan yang baru dan mengukuhkan dokter Julio Borba sebagai menteri kesehatan yang baru.
Sidang pemakzulan terhadap Benitez hanya dapat dilanjutkan dengan dukungan dari kelompok yang dipimpin oleh mantan Presiden Horacio Cartes dalam Partai Colorado yang berkuasa.
Anggota parlemen dari partai tersebut mengatakan mereka akan menganalisis perubahan yang dijanjikan Benitez sebelum membuat keputusan.
Paraguay awal tahun lalu telah menjaga jumlah kasus infeksi virus corona tetap rendah, tetapi kasus COVID-19 melonjak sejak September ketika aktivitas masyarakat dilanjutkan seperti biasa. Paraguay telah mencapai angka rekor kasus COVID-19 bulan ini.
Kementerian Kesehatan Paraguay pada Senin melaporkan rekor harian baru 1.817 kasus dan 25 kematian akibat COVID, yang meningkatkan jumlah infeksi virus corona menjadi 169.870 dan korban jiwa menjadi 3.343 orang.
Negara-negara Amerika Latin telah menyaksikan sejumlah menteri kesehatan terkemuka dipaksa mundur karena cara penanganan pandemi mereka, termasuk di Peru, Argentina, dan Ekuador.
Sumber: Reuters
Protes warga Paraguay dengan seruan pemakzulan presiden
Selasa, 9 Maret 2021 11:52 WIB