Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) meluncurkan mobil listrik yang diberi nama Glueh 1.0, yang merupakan karya inovasi dari mahasiswa Fakultas Teknik perguruan tinggi tersebut.
Mobil listrik tersebut diluncurkan oleh Rektor USK Prof Samsul Rizal dan turut didampingi General Manajer PT PLN UIW Aceh Abdul Mukhlis di Darussalam Banda Aceh, Rabu.
Ketua Tim Malem Diwa, Muhammad Tajuddin menyebutkan, mobil listrik Glueh 1.0 dibuat oleh sepuluh mahasiswa dari Teknik Mesin di Lab Desain dan Manufaktur yang juga dibimbing oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik Dr Iskandar.
“Mobil ini diciptakan dengan konsep City Car,” katanya.
Adapun spesifikasi mobil listrik Glueh 1.0 berkapasitas untuk dua orang, dengan bagasi 100 Kg, kapasitas baterai 4200 Wh , daya motor 3500 watt, berat 500 Kg, velocity 50 Km/h, serta menggunakan transmisi otomatis. Proses pembuatannya memakan waktu kurang lebih empat bulan.
Sedangkan nama Glueh adalah pemberian rektor USK yang berasal dari bahasa Aceh yang artinya Kancil.
Mobil Glueh 1.0 adalah produk lanjutan dari Tim Malem Diwa, yang sebelumnya juga telah melahirkan mobil listrik yang diberi nama Malem Diwa.
Dekan Fakultas Teknik USK Dr Taufiq menyampaikan terima kasih kepada PLN Aceh atas dukungannya terhadap inovasi tersebut.
Taufik menjelaskan, pembuatan mobil listrik tersebut menghabiskan biaya Rp150 juta dengan rincian, PLN memberikan dana hibah sebesar Rp86 juta, selebihnya ditanggung oleh USK.
Rektor USK Prof Samsul Rizal mengatakan mobil listrik yang diluncurkan tersebut merupakan hasil kreativitas mahasiswa Fakultas Teknik yang mendapat pendampingan dari para dosen.
“USK memberi perhatian penuh untuk pengembangan kreativitas mahasiswa. USK siap memberikan pendampingan dan juga pembiayaan dalam pengembangan kreativitas seperti mobil listrik ini,” katanya.
Ia berharap para mahasiswa dapat menghasilkan dan memproduksi roda dua atau sepeda listrik secara massal yang nanti dapat di pasarkan.
General Manajer PLN Aceh Abdul Mukhlis mengatakan secara umum pihaknya sangat mendukung dengan apa yang telah dihasilkan oleh mahasiswa dari USK tersebut.
“Kita sangat mendukung dengan program mobil listrik ini dan PLN Aceh siap untuk memenuhi ketersedian energi dan juga sarana prasarana pendukung untuk kehadiran mobil listrik di Aceh,” katanya.