Simeulue (ANTARA) - Memek merupakan sebuah makanan tradisional khas masyarakat di Kabupaten Simeulue, Aceh, yang terbuat dari pulut ketan, pisang serta santan.
Selama ini, makanan itu menjadi salah satu menu yang dicari untuk berbuka puasa, tetapi pada bulan suci Ramadhan 1442 hijriah kali memek sulit untuk dijumpai.
“Jarang orang jual makanan itu, mungkin kurang peminatnya," kata Ida, seorang penjual penganan buka puasa di Sinabang, Kamis.
Menurut Ida dirinya memang tidak menjual makanan yang telah melegenda tersebut, padahal banyak warga yang menitip menu berbuka kepadanya untuk dijual, namun tidak ada satupun memek.
"Padahal banyak yang menitip kue dan makanan lain di lapak saya ini, tapi belum ada makanan memek itu," kata Ida.
Pipy, salah seorang masyarakat Simeulue mengaku sangat menyukai makanan berbentuk bubur tersebut. Selama Ramadhan kali ini dia juga belum melihat warga yang menjual makanan yang telah ada sejak dulu itu.
Ia menilai kalau ada yang menjual makanan tersebut pasti banyak peminatnya, sebab selain rasanya yang enak, makanan itu juga sudah banyak dikenal oleh masyarakat.
"Kalau mau makan memek paling suruh orang tua buat, kalau di pasar belum ada yang jualnya," kata Pipy.