Banda Aceh (ANTARA) - Manejemen Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menggelar Pelatihan Pemeriksaan Swab untuk Dokter Umum di lingkungan rumah sakit rujukan terbesar milik Pemerintah Aceh itu.
“Pelatihan ini bertujuan menghasilkan tenaga swab yang punya skill sehingga akan memangkas antrean Swab di RSUDZA,” kata Wakil Direktur RSUDZA, dr Arifatul Khorida di RSUDZA, Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela Pelatihan Pemeriksaan Swab di lingkungan RSUDZA Banda Aceh.
Ia menjelaskan pelatihan tersebut juga menjawab imbauan Sekda Aceh untuk tuntas 1x24 jam pemeriksaan hasil Swab, serta menghilangkan antrean pemeriksaan swab di lingkup RSUDZA Banda Aceh.
Pelatihan tersebut ikut menghadirkan para pakar dan dokter spesialis di kalangan RSUDZA Banda Aceh, serta ditutup dengan praktik pengambilan swab yang dipandu oleh tiga orang dokter yang sudah mumpuni di bidang pengambilan Swab.
Kabid Pendidikan dan Pelatihan RSUDZA, dr Farnida mengatakan kegiatan tersebut berlangsung sehari penuh dengan materi teknis pengambilan swab secara nasofaring dan orofaring. Aplikasi NAR (New all record) untuk pencatatan dan pelaporan, teknik penggunaan APD pada petugas Swab, hingga praktik pengambilan swab.
Di sisi lain Direktur RSUDZA dr Isra Firmansyah SpA melalui Jubir RSUDZA, Rahmadi SKM melaporkan kondisi trend pasien Covid-19 di RSUDZA, Sabtu jumlah pasien Covid dan Probable (belum keluar hasil test RT-PCR) adalah 102 orang.
Jumlah tersebut meningkat sebanyak empat orang dibanding sehari sebelumnya, Jumat yang tercatat sebanyak 98 orang.
Mereka yang dirawat di RS Lapangan Rujukan Pasien COVID-19 itu terdiri atas RICU 12 orang, RHCU 14 orang, Ruang Isolasi Pinere 28 orang, Ruang Rawat Pinere 1 sebanyak 9, Ruang Rawat Pinere 3 sebanyak 19 orang, Ruang Rawat Pinere 4 sebanyak 9 (2 Konfirmasi, 7 Probable) dan Ruang rawat Pinere 6 sebanyak 11.
“Ini membuktikan jika trend COVID-19 masih mengintai kita, karena itu jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dimanapun kita berada,” kata Rahmadi.
Data yang direcord oleh RSUDZA menunjukkan, kasus konfirmasi positif yang terlacak di rumah sakit plat merah itu mencapai 1.639 orang. Sebanyak 358 orang meninggal dunia dan sembuh sebanyak 1187 orang.
Selain itu juga ada 928 orang yang kategori discarded atau sudah dinyatakan negative serta telah menjalani isolasi.
“Mari kita berdoa agar situasi ini semakin membaik, agar kita bisa beraktivitas seperti biasa kembali,” demikian Rahmadi mengutip Isra Firmansyah.