Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Qatar hanya akan mengizinkan orang-orang yang sudah divaksinasi penuh terhadap COVID-19 untuk menghadiri Piala Dunia 2022.
Maka dari itu, saat ini pemerintah Qatar masih melakukan pembicaraan untuk mengamankan satu juta dosis vaksin guna mencapai imunisasi global.
Negara Teluk Arab itu akan menjadi tuan rumah turnamen sepak bola empat tahunan tersebut pada November 2022 mendatang, dan Presiden Badan Sepak Bola Dunia FIFA mengatakan pertandingan tersebut akan digelar dengan kapasitas penonton penuh.
Perdana Menteri Sheikh Khalid bin Khalifa bin Abdulaziz Al Thani mengatakan sementara saat ini sebagian besar negara sudah mulai memvaksinasi warganya, Qatar justru masih menentukan langkah-langkah untuk memastikan ajang tersebut berjalan dengan sukses.
"Kami saat ini sedang bernegosiasi dengan sebuah perusahaan untuk menyediakan satu juta dosis vaksin COVID-19 untuk mengimunisasi dan memvaksinasi beberapa dari mereka yang akan datang ke Qatar," kata Sheikh Khalid dalam sambutannya yang dikutip Reuters, Senin.
Menurut dia, proses pemberian vaksin tersebut masih belum jelas. Sebagian besar vaksin virus corona membutuhkan dua dosis yang harus diberikan dengan selang waktu beberapa minggu.
Pejabat Qatar sebelumnya mengatakan mereka berharap dapat menyelenggarakan turnamen yang bebas virus corona dan berencana menyediakan vaksinasi bagi penonton yang belum diimunisasi.
Qatar menginokulasi warga dan penduduknya dengan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna. Sekitar 2,8 juta dosis telah disediakan, dan cukup untuk memvaksinasi sekitar 50,8 persen dari total populasinya.
Sheikh Khalid mengatakan Piala Arab 2021, yang diselenggarakan di Doha pada Desember, akan mencerminkan kesiapan Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Dia mengungkapkan sebagian besar stadion telah selesai dibangun dan dilanjutkan dengan pembangunan tiga stadion lainnya, termasuk Stadion Lusail, yang akan menjadi tuan rumah pertandingan final Piala Dunia 2022 dan sekarang sudah 90 persen selesai.