Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan Aceh menyatakan jarak tempuh ke tempat penyuntikan vaksin masih menjadi kendala rendahnya cakupan vaksinasi COVID-19 bagi kelompok lanjut usai (lansia) di provinsi setempat sehingga pihaknya harus kontinyu melakukan sistem jemput bola.
“Kita harus jemput bola ya, karena banyak kendala pada sisi transportasi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh dr Iman Murahman di Banda Aceh, Rabu.
Pemerintah Aceh menargetkan vaksinasi bagi kelompok lansia sebanyak 415.612 orang. Dari target itu, menurut data Dinas Kesehatan Aceh hingga Selasa (6/7) kemarin, lansia yang telah divaksin dosis pertama sebanyak 14.956 orang, sedangkan yang telah menerima dosis kedua baru 3.838 orang.
Menurut Iman, lansia merupakan kelompok yang rentan terinfeksi virus corona, dengan persentase angka kematian juga cukup tinggi sehingga sangat diperlukan melakukan vaksinasi guna membentuk kekebalan tubuh.
Selama ini, dia menjelaskan pemerintah kabupaten/kota telah melakukan sistem jemput bola dengan membuka sentral vaksinasi di kecamatan-kecamatan. Namun cakupan vaksinasinya tetap masih rendah karena animo lansia untuk melakukan vaksin masih sangat kurang.
“Seperti di Banda Aceh sudah membuat sentral-sentral vaksinasi di masing-masing kecamatan tapi animo lansia masih kurang. Kemudian karena terkait hoaks juga ya yang membuat masih kurang kepercayaan terhadap vaksin,” kata Iman.
Awalnya, kata Iman, pemerintah membuka layanan vaksinasi bagi lansia di setiap rumah sakit daerah yang memiliki dokter spesialis, sehingga apabila mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat dapat langsung tertangani dengan baik.
“Tapi kemudian enggak ada yang datang, jadi transportasi sedikit sulit kalau mereka harus datang ke rumah sakit, jadi kemudian kita buat di semua Puskesmas, itu pun juga belum ada yang datang, dan kemudian kita buka di sentral gampong,” kata Iman.
Maka peran gampong (desa) ini sangat besar, harus meningkatkan sosialisasi terus kepada lansia agar seluruh lansia dapat divaksinasi, katanya lagi.