Lhokseumawe (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh, mengimbau nelayan mewaspadai gelombang tinggi di perairan Selat Malaka dalam dua hari ke depan.
Kepala BMKG Stasiun Malikussaleh Siswanto di Lhokseumawe, Minggu, mengatakan gelombang laut di perairan Selat Malaka dengan jarak 15 kilometer dari bibir pantai mencapai 2,5 meter.
"Dari pengamatan satelit terpantau bahwa kondisi tersebut semakin berisiko karena diprediksi akan terjadi hujan lebat dan disertai angin kencang dalam dua hari kedepan," kata Siswanto.
Siswanto menegaskan, kondisi cuaca sejak Sabtu (10/7) malam di laut terpantau sangat ekstrem. Dari pantauan satelit terlihat adanya awan cumulonimbus atau awan hujan di perairan Selat Malaka.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta nelayan agar mewaspadai kondisi tersebut karena sangat berisiko tinggi terhadap aktivitas di laut.
"Kami ingatkan nelayan di laut, jika terlihat fisik awak hitam keabu-abuan, maka segera menghindar dan langsung ke pantai karena itu merupakan ciri-ciri awan cumulonimbus yang berisiko tinggi,"katanya.
Terkait perkiraan cuaca di wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, kata Siswanto, akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam dua hari ke depan.
"Data satelit masih terlihat masih diliputi awak konfektif atau awan berpotensi hujan. Kami mengimbau masyarakat beraktivitas di luar rumah meningkatkan kewaspadaan cuaca ekstrem. Namun tidak perlu panik atau takut berlebihan," pungkas Siswanto.
BMKG imbau nelayan waspadai gelombang tinggi di Selat Malaka
Minggu, 11 Juli 2021 18:51 WIB