Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Aceh Sabri Basyah menyatakan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait harga sawit dibutuhkan sebagai dasar atau referensi petani dalam melihat harga.
"Manfaat adanya Pergub itu terhadap masyarakat petani sawit supaya mereka memiliki referensi harga," kata Sabri Basyah, di Banda Aceh, Selasa.
Untuk diketahui, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh sudah melaksanakan rapat pembahasan mengenai Pergub tentang pembelian harga sawit.
Baca juga: Apkasindo sebut pemotongan sortasi TBS sawit di Nagan Raya capai 10 persen
Dalam penyusunan Pergub Aceh itu, pemerintah juga melibatkan lembaga asosiasi sawit seperti Apkasindo, Gapki, serta para akademisi dari Universitas Syiah Kuala. Kini sudah hampir dirampungkan, ditargetkan selesai pada 2021.
Sabri mengatakan, Pergub harga tandan buah segar (TBS) sawit itu sebenarnya sudah lazim diberlakukan oleh provinsi yang memiliki perkebunan sawit masyarakat.
Baca juga: DPRK Abdya didorong keluarkan rekomendasi pembagian lahan eks HGU
"Nantinya ditetapkan bisa untuk per bulan atau dwi mingguan (dua minggu sekali), tergantung dari kondisi wilayah setempat," ujarnya.
Sabri menyampaikan, ada sistematika cara menghitung harga TBS yang sesuai dengan harga produk akhirnya seperti Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit dan inti kelapa sawit. Di sana juga terdapat pertimbangan biaya angkut ke pembeli produk tersebut.
Baca juga: DPRA minta pemerintah cabut izin PMKS mainkan harga kelapa sawit
"Harga ini juga ditetapkan secara bersama antara para pekebun masyarakat, asosiasi serta dengan Dinas Perkebunan sendiri," kata Sabri.
Kemudian, Sabri juga menjelaskan mengenai adanya perbedaan harga TBS sawit dari satu daerah dengan daerah lainnya di Aceh selama ini. Semua itu, berkaitan erat dengan kandungan minyaknya, sehingga menyebabkan perbedaan harga.
Kata Sabri, semakin tua umur kelapa sawit maka janjangnya juga lebih besar, sehingga membuat kandungan minyaknya bertambah banyak. Karena itu umur dan ukuran janjang memiliki pengaruh besar.
"Kalau secara angkanya yang banyak kandungan minyak itu harga TBS nya mencapai 2.400 per kilogram untuk harga sekarang. Tetapi kalau yang mudah bisa di bawah 2.000 per kilogram, bisa jadi 1.900 per kilo," ujarnya.
Selain itu, lanjut Sabri, perbedaan harga juga dipengaruhi oleh hitungan transportasi. Di mana semakin jauh pengangkutan TBS nya, maka otomatis biaya angkutnya lebih besar. Belum lagi jika ada hitungan ongkos angkut produk akhirnya yakni CPO.
"Kalau semakin jauh angkutannya, maka harga TBS nya di daerah itu akan lebih murah. Maka dari itu harus mencari pabrik yang berdekatan, sehingga biayanya lebih murah. Karena biaya logistik itu sangat menentukan berapa harga TBS," demikian Sabri.
GAPKI: Pergub harga TBS sawit diperlukan sebagai referensi petani
Selasa, 27 Juli 2021 17:31 WIB
Harga ini juga ditetapkan secara bersama antara para pekebun masyarakat, asosiasi serta dengan Dinas Perkebunan sendiri