Banda Aceh (ANTARA) - Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah mengajak dokter spesialis penerima beasiswa Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias untuk mendedikasikan Ilmu dan pengetahuannya untuk masyarakat di provinsi setempat.
“Sejak awal, semangat dan cita-cita pemberian beasiswa dari BRR NAD-Nias ini adalah agar setiap individu mampu memberi perubahan,” kata Sekda Aceh di Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan di sela-sela silaturahmi dan evaluasi kinerja dokter spesialis penerima beasiswa BRR Nad-Nias dengan Pemangku Kebijakan di Kabupaten/Kota yang berlangsung secara virtual di ruang kerja Sekda Aceh.
"Usia kita semakin tua, karena itu mari kita mendedikasikan ilmu dan kemampuan yang kita miliki untuk masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga menyemangati para dokter yang kebetulan mengabdi di fasilitas kesehatan yang belum lengkap.
“Tetap semangat, bekerja sekuat tenaga meski dengan segala keterbatasan. Dengan kekuatan anggaran yang ada, para pemangku kebijakan tentu akan terus melengkapi fasilitas yang dibutuhkan,” kata Sekda.
Sekda juga menyapa sebanyak 147 dokter spesialis penerima beasiswa BRR NAD-Nias yang saat ini mengabdi dan tersebar di seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Staf Ahli Kesehatan Pemerintah Aceh Dr Syahrul juga berpesan kepada para dokter spesialis penerima beasiswa BRR NAD-Nias, untuk mendedikasikan Ilmu dan kemampuan kepada masyarakat luas.
“Terus berkomunikasi dengan sejawat, jaga silaturrahmi dan kekompakan. Berikan yang terbaik di sisa hidup kita, untuk mengabdi kepada daerah yang kita cintai ini,” kata dr Syahrul.
Kepala Badan Pembangunan Sumberdaya Manusia Aceh Syaridin, menjelaskan pada tahun 2019, Pemerintah Aceh menganggarkan beasiswa untuk pendidikan dokter spesialis sebanyak 40 kuota.
Ia mengatakan dari total 40 kuota tersebut sebanyak 20 dokter calon penerima tidak mendapatkan kampus dan dananya dikembalikan ke kas negara.
Sedangkan di tahun 2020 tidak ada beasiswa pendidikan dokter spesialis karena terjadi refocusing anggaran,.
Syaridin menambahkan, di tahun 2021 ini, Pemerintah Aceh menyediakan sebanyak 75 kuota pendidikan dokter spesialis, dengan skema 2 kuota untuk masing-masing kabupaten/kota dan sisanya untuk dokter umum.
“Dari 75 kuota yang tersedia, masing-masing kabupaten/kota akan mendapatkan 2 kuota dokter spesialis sesuai dengan kebutuhan di RSUD setempat,” katanya.
Menurut dia sisa kuota akan dibuka untuk dokter umum dan pada tahun 2021 ini.
"Pemerintah Aceh juga memberi 15 kuota pendidikan dokter spesialis untuk dokter yang sudah berstatus PNS dan saat ini sedang mengabdi di sejumlah RSUD di Aceh,” katanya.