Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 1.211 balita di Kabupaten Aceh Besar menderita stunting hingga Oktober 2021 atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni 1.537 balita.
"Ada sekitar 1.211 balita (anak di bawah lima tahun) yang mengalami stunting selama 2021, jumlah ini berdasarkan data aplikasi e-PPGBM per 7 Oktober," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Anita melalui Kasi Kesga dan Gizi Marhami, di Aceh Besar, Kamis.
Marhami menyampaikan, 1.211 kasus stunting tersebut tersebar di beberapa kecamatan yakni Ingin Jaya menjadi penyumbang terbanyak mencapai 116 kasus. Kemudian, Darul Imarah sebanyak 115 balita, Indrapuri 99 balita, Mesjid Raya 93 dan di wilayah lainnya.
Baca juga: Stunting di Aceh Timur diharapkan teratasi
"Kalau yang paling rendah itu di wilayah kerja Puskesmas Lamteuba yakni empat balita stunting,” ujarnya.
Marhami menyebutkan, jumlah kasus stunting di Aceh Besar sejak tiga tahun terakhir naik turun, antara lain pada 2019 terdapat 537 kasus, 2020 meningkat menjadi 1.537 kasus dan hingga 7 Oktober 2021 sebanyak 1.211 kasus.
Marhami menyampaikan, peningkatan angka tersebut tidak terlepas dari penerapan e-PPGBM yang semakin maksimal. Serta karena usaha petugas Puskesmas Aceh Besar dalam penginputan data.
Baca juga: Banda Aceh bentuk TPK pencegahan stunting, tersebar di 90 gampong
Dirinya berharap Puskesmas di Aceh Besar dapat disiplin dalam penginputan data, khususnya terkait stunting. Terutama saat melakukan monitoring pada kegiatan posyandu, pastikan datanya terinput.
“Karena semakin banyak data yang diinput, maka semua data sasaran di dalam wilayah kerja akan muncul yang sebenarnya,” kata Marhami.
Marhami menuturkan, dalam upaya menekan jumlah angka stunting tersebut, Dinkes Aceh Besar terus melakukan advokasi dengan lintas terkait melalui rembuk stunting dan peningkatan sumber daya manusia (SDM), seperti petugas atau kader posyandu.
Baca juga: Sabang percepat penurunan angka stunting secara terintegrasi
Kemudian, pihaknya juga melakukan upaya perbaikan gizi untuk ibu hamil dan balita mulai dari 1.000 HPK dengan pemberian PMT-pemulihan.
Selain itu, lanjut Marhami, pihaknya juga melakukan delapan aksi integrasi intervensi penurunan angka stunting bersama Bappeda beberapa instansi terkait lainnya.
“Kita juga melakukan integrasi dengan Baitul Mal Aceh dalam rangka intervensi program penurunan stunting 2021, semoga upaya tersebut dapat memberi solusi dalam menurunkan angka stunting," demikian Marhami.
1.211 balita di Aceh Besar menderita stunting selama 2021
Kamis, 7 Oktober 2021 15:55 WIB