Lhokseumawe (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Penata Anestesi Indonesia (IPAI) Dorce Tandung secara resmi melantik Ketua dan Pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ikatan Penata Anestesi Indonesia (IPAI) Aceh.
Dalam pelantikan secara virtual di Lhokseumawe, Sabtu, Muhammad Ridwan Rajali dilantik sebagai Ketua DPD IPAI Aceh.
"Ini merupakan tanggung jawab yang diamanahkan pusat kepada saya untuk dijalankan," kata Muhammad Ridwan Rajali usai pelantikan.
Muhammad Ridwan Rajali mengatakan penata anestesi akan bermitra dengan dokter untuk melakukan pendampingan terhadap dokter saat melaksanakan tugas operasi kepada pasien.
"Penata anestesi harus menjalankan tugasnya secara profesional. Kami lebih banyak bertugas di kamar operasi, baik di awal operasi hingga sesudah operasi,"ujarnya.
Saat ini, kata Muhammad Ridwan Rajali, di Aceh terdapat sekitar 150 penata anestesi yang tersebar di 200-an rumah sakit swasta maupun milik pemerintah.
"Jumlah tersebut masih sangat kurang. Mengingat saat ini setiap penata anestesi harus bertugas membius pasien yang akan dioperasi sebanyak delapan hingga 10 pasien per harinya di setiap rumah sakit," katanya.
Muhammad Ridwan Rajali menyebutkan bahwa di Aceh saat ini membutuhkan sebanyak 500 penata anestesi, mengingat banyaknya pertumbuhan rumah sakit di daerah itu.
"Dengan adanya organisasi IPAI ini bertujuan untuk menyalurkan, mendistribusikan dan mengarahkan sumber daya manusia untuk peningkatan sekolah, sehingga dapat menjalankan tugas secara profesional," ujarnya.