Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Bayi kembar dempet kepala yang dirawat di RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh, direncanakan akan dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan awal sebelum dioperasi pemisahan.
"Rencananya bayi kembar dempet kepala ini akan dijemput dengan pesawat khusus oleh pihak RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa 16 Juni 2015," kata Direktur RSUD Zainoel Abidin dr Fachrul Jamal di Banda Aceh, Senin.
Bayi kembar itu bernama Fitri Sakinah dan Fitri Rahmawati yang merupakan anak kedua dan ketiga pasangan Syahbandi Putra dan Siti Hadijah asal Kabupaten Aceh Tenggara.
Fachrul Jamal mengatakan, bayi kembar ini rencananya akan menjalani pemisahan di Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta. Operasi pemisahan ini melibatkan banyak ahli bedah saraf, dokter anak, dan berbagai dokter ahli lainnya.
"Operasi pemisahan ini juga melibatkan ahli bedah saraf Padmo, yang berhasil memisahkan bayi kembar dempet kepala Yuliana dan Yuliani 24 tahun silam," kata Fachrul Jamal.
Sementara itu, Iskandar, dokter ahli bedah saraf RSUD Zainoel Abidin, mengatakan, operasi pemisahan bayi kembar dempet kepala menjadi perhatian para ahli bedah saraf di Indonesia.
"Untuk kasus bayi kembar dempet kepala ini, kami terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para dokter ahli bedah saraf. Hasilnya diputuskan dilakukan operasi pemisahan di rumah sakit di Yogyakarta," kata dia.
Iskandar menyebutkan, rencananya bayi kembar dempet kepala ini dibawa ke Jakarta menggunakan penerbangan komersial. Namun, karena pihak RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, juga antusias terhadap kasus ini, maka pihak rumah sakit itu menjemputnya dengan pesawat khusus.
"Rencananya Selasa (16/6) bayi kembar ini dijemput langsung ke Aceh. Dokter dan tenaga medis RS Zainoel Abidin juga akan mendampingi bayi kembar ini ke Jakarta," kata dia.
Di RSPAD, kata dia, bayi kembar ini akan menjalani diagnosa awal. Diagnosa untuk mengetahui apakah yang dempet hanya selaput kepalanya atau jaringan otaknya.
"Setelah diagnosa awal dilakukan, barulah ditentukan langkah selanjutnya hingga operasi pemisahan. Operasi pemisahan direncanakan dua kali. Operasi pemisahan direncanakan di RS Sardjito, Yogyakarta," ungkap Iskandar.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Zainoel Abidin Azharuddin mengatakan, kondisi bayi kembar itu dalam keadaan sehat. Dan bayi kembar tersebut masih dirawat dalam ruangan khusus dengan pengawasan intensif.
"Bayi kembar ini lahir pada 2 Mei 2015. Ketika kami terima bayi ini beberapa hari setelah dilahirkan, berat badan bayi ini masing-masing 4,4 kilogram. Kini beratnya bertambah menjadi 5,5 kilogram. Kondisinya sehat," kata Azharuddin.
"Rencananya bayi kembar dempet kepala ini akan dijemput dengan pesawat khusus oleh pihak RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa 16 Juni 2015," kata Direktur RSUD Zainoel Abidin dr Fachrul Jamal di Banda Aceh, Senin.
Bayi kembar itu bernama Fitri Sakinah dan Fitri Rahmawati yang merupakan anak kedua dan ketiga pasangan Syahbandi Putra dan Siti Hadijah asal Kabupaten Aceh Tenggara.
Fachrul Jamal mengatakan, bayi kembar ini rencananya akan menjalani pemisahan di Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta. Operasi pemisahan ini melibatkan banyak ahli bedah saraf, dokter anak, dan berbagai dokter ahli lainnya.
"Operasi pemisahan ini juga melibatkan ahli bedah saraf Padmo, yang berhasil memisahkan bayi kembar dempet kepala Yuliana dan Yuliani 24 tahun silam," kata Fachrul Jamal.
Sementara itu, Iskandar, dokter ahli bedah saraf RSUD Zainoel Abidin, mengatakan, operasi pemisahan bayi kembar dempet kepala menjadi perhatian para ahli bedah saraf di Indonesia.
"Untuk kasus bayi kembar dempet kepala ini, kami terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para dokter ahli bedah saraf. Hasilnya diputuskan dilakukan operasi pemisahan di rumah sakit di Yogyakarta," kata dia.
Iskandar menyebutkan, rencananya bayi kembar dempet kepala ini dibawa ke Jakarta menggunakan penerbangan komersial. Namun, karena pihak RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, juga antusias terhadap kasus ini, maka pihak rumah sakit itu menjemputnya dengan pesawat khusus.
"Rencananya Selasa (16/6) bayi kembar ini dijemput langsung ke Aceh. Dokter dan tenaga medis RS Zainoel Abidin juga akan mendampingi bayi kembar ini ke Jakarta," kata dia.
Di RSPAD, kata dia, bayi kembar ini akan menjalani diagnosa awal. Diagnosa untuk mengetahui apakah yang dempet hanya selaput kepalanya atau jaringan otaknya.
"Setelah diagnosa awal dilakukan, barulah ditentukan langkah selanjutnya hingga operasi pemisahan. Operasi pemisahan direncanakan dua kali. Operasi pemisahan direncanakan di RS Sardjito, Yogyakarta," ungkap Iskandar.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Zainoel Abidin Azharuddin mengatakan, kondisi bayi kembar itu dalam keadaan sehat. Dan bayi kembar tersebut masih dirawat dalam ruangan khusus dengan pengawasan intensif.
"Bayi kembar ini lahir pada 2 Mei 2015. Ketika kami terima bayi ini beberapa hari setelah dilahirkan, berat badan bayi ini masing-masing 4,4 kilogram. Kini beratnya bertambah menjadi 5,5 kilogram. Kondisinya sehat," kata Azharuddin.