Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Keuangan RI menyatakan pengentasan kemiskinan di Provinsi Aceh tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi harus bersama-sama seluruh elemen masyarakat.
Kepala Kementerian Keuangan RI Perwakilan Aceh Safuadi di Banda Aceh, Senin, mengatakan tingkat kemiskinan di provinsi ujung barat Indonesia tersebut hingga kini masih tinggi.
"Pemerintah daerah di Aceh tidak bisa bekerja sendiri-sendiri mengentaskan kemiskinan. Pengentasan kemiskinan di Aceh butuh kerja sama seluruh elemen masyarakat," kata Safuadi.
Safuadi yang juga Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Aceh mengatakan tingkat kemiskinan di Aceh masih tinggi. Peringkat kemiskinan Aceh terus meningkat secara nasional dan kini berada di peringkat lima di kisaran 15 persen
Kondisi ini, kata Safuadi paradoks atau bertolak belakang dengan sumber daya alam dan anggaran yang dimiliki. Anggaran yang dikucurkan ke Aceh begitu banyak belum mampu menurunkan tingkat kemiskinan.
"Selain anggaran yang banyak, sumber daya alam yang luar biasa besar masih membuat Aceh lima besar provinsi termiskin di Indonesia. Ini menjadi aneh, sumber daya alam yang dimiliki luar biasa, kemiskinan di Aceh masih tetap tinggi," kata Safuadi.
Oleh karena itu, Safuadi mengajak semua elemen masyarakat bersama pemerintah daerah, kalangan akademisi, dan lainnya untuk bersama-sama bekerja keras mengentaskan tingkat kemiskinan tersebut.
"Kemiskinan ini masalah kita bersama. Kalau kita bekerja sendiri-sendiri, kemiskinan di Aceh akan terus tetap tinggi. Mari kita bangun pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan seoptimal mungkin sumber daya alam," kata Safuadi.
Kemenkeu: Pengentasan kemiskinan di Aceh tidak bisa sendiri
Senin, 24 Januari 2022 18:24 WIB