Lhokseumawe (ANTARA) - Seratusan warga berdemonstrasi menolak pemaksaan vaksinasi vaksin COVID-19 terhadap siswa dan santri di daerah itu.
Unjuk rasa berlangsung di pintu Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara di Lhoksukon, Kamis. Demonstrasi warga tersebut dikawal ketat polisi dan Satpol PP.
Namun, kedatangan ratusan warga Aceh Utara tersebut tidak mendapatkan respons dari anggota legislatif. Bahkan, pintu gerbang gedung wakil rakyat tersebut ditutup agar pengunjuk rasa tidak bisa masuk.
Muhazir, koordinator unjuk rasa, dalam orasinya mengatakan kedatangan mereka ke gedung wakil rakyat bertujuan untuk menyampaikan aspirasi terhadap penolakan pemaksaan vaksinasi kepada siswa dan santri di Aceh Utara.
"Kami menolak pemaksaan vaksin dan intimidasi bagi siswa, santri dan masyarakat umum. Kami berjuang menuntut hak-hak rakyat sebagai mana yang sudah diatur dalam undang undang," katanya.
Muhazir menambahkan pihaknya juga menolak vaksinasi vaksin COVID-19 menjadi syarat administrasi untuk mendapatkan pelayanan dan bantuan sosial.
"Kami masyarakat Aceh Utara mengecam oknum yang menjadikan pandemi COVID-19 sebagai ladang bisnis untuk memperkaya diri sendiri," kata Muhazir.
Muhazir menilai anggota dewan yang terhormat tidak mencerminkan sebagai wakil rakyat yang peduli terhadap rakyatnya. Nyatanya mereka hanya duduk manis di dalam gedung megah dengan membiarkan masyarakat di luar.
"Kedatangan kami ke sini hanya untuk menyampaikan aspirasi, namun jangankan menampung aspirasi masyarakat, untuk bertemu pun mereka tidak mau. Apa gunanya wakil rakyat jika tidak membela rakyat," ketus Muhazir.
Seratusan warga demo tolak pemaksaan vaksinasi
Kamis, 3 Februari 2022 16:37 WIB