Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 156.761 warga Banda Aceh dilaporkan telah menjalani vaksin dosis pertama atau 82,38 persen dari total 219.084 yang sudah menjalani vaksinasi tahapan pertama.
"Sementara ini sudah 156.761 warga Banda Aceh yang sudah ikut vaksinasi tahap dua dari semua kategori," kata Kepala BPBD Banda Aceh Rizal Abdillah, di Banda Aceh, Senin.
Rizal menyebutkan, jumlah 156.761 yang sudah terima dosis kedua tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan sebanyak 190.289 orang.
Baca juga: Dinas Kesehatan: 2.028 vaksin COVID-19 di Aceh Barat kedaluwarsa
Untuk capaian keseluruhan vaksinasi Banda Aceh, Rizal merincikan, terhadap SDM kesehatan Banda Aceh yang telah divaksin pertama sebanyak 7.979 dari target 6.334 orang, dan 7.502 dosis kedua. Kepada petugas publik sudah sebanyak 36.152 dosis pertama dan 31.855 orang dosis kedua dari target 26.390 orang.
Kemudian, lanjut Rizal, untuk masyarakat umum sudah mencapai 127.668 dosis pertama dan 89.012 dosis kedua dari target 119.029 orang.
Baca juga: Polda: 94,54 persen masyarakat Aceh sudah divaksin COVID-19
"Selanjutnya kategori remaja 12-17 tahun sudah 26.581 dosis pertama dan 19.397 dosis kedua dari target 25.043 orang," ujarnya.
Lalu, kata Rizal, untuk warga lanjut usia (lansia) baru 8.519 dosis pertama dan 6.217 dosis kedua dari target 13.493 orang. Kemudian, terhadap anak berusia 6-11 tahun sebanyak 11.964 dosis pertama dan 2.671 dosis kedua dari target 28.593 orang.
Baca juga: Polda Aceh kirim 25 Vaksinator ke Polres Aceh Utara
"Untuk vaksinasi lansia dan anak memang masih rendah, namun kita terus mengupayakan percepatan vaksinasi terhadap mereka," kata Rizal.
Rizal menuturkan, dalam percepatan vaksinasi untuk lansia dan anak, pihaknya terus melakukan berbagai upaya seperti menyediakan paket sembako meski belum efektif.
Mengenai vaksinasi anak, tambah Rizal, pihaknya terus mengejarnya melalui pendekatan terhadap wali murid oleh dinas pendidikan, meski juga banyak hambatannya.
"Namun pihak dinas pendidikan tetap terus berkoordinasi dengan tidak melakukan pemaksaan terhadap pemberian vaksin pada anak sekolah tersebut," demikian Rizal Abdillah.